Jumlah ini menambah total kematian di seluruh wilayah AS menjadi 533 orang.
Kematian terbanyak terjadi di New York, yaitu 158 kasus.
Terbaru, Wakil Presiden Mike Pence dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (23/3/2020) mengatakan, 313.000 tes corona telah dilakukan dan lebih dari 41.000 orang dinyatakan positif.
Per Selasa (24/3/2020), total jumlah kasus di AS telah mencapai 43.214 kasus, dengan 552 kematian, dan 0 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Ketika Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona
Melansir CNN, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penutupan wilayah atau lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Boris mengatakan, virus ini merupakan ancaman terbesar yang dihadapi Inggris dalam beberapa dekade terakhir.
Ia juga mengimbau seluruh penduduk untuk tinggal di rumah dalam rangka menekan pertumbuhan Covid-19 dan melindungi sistem layanan kesehatan.
"Tanpa upaya besar secara nasional untuk menahan pertumbuhan virus, akan terjadi momen dimana layanan kesehatan di dunia tidak mampu bertahan karena sumberdaya sudah tidak cukup," kata Johnson.
Orang-orang diperbolehkan meninggalkan rumah untuk keperluan terbatas, yaitu:
Per Selasa (24/3/2020) pagi, jumlah kasus di Inggris telah mencapai 6.276 kasus dengan 336 kematian dan 140 pasien telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Social Distancing Diabaikan Rakyatnya, Inggris Langsung Terapkan Lockdown 3 Minggu