Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona di Indonesia, 96 Positif, 8 Sembuh, 5 Meninggal dan Daftar 69 Kasus

Kompas.com - 15/03/2020, 10:26 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 96 orang per Sabtu (14/3/2020).

Juru Bicara (Jubir) Pemerintahan untuk Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, dari total kasus positif tersebut, sebanyak 8 orang di antaranya dinyatakan sembuh.

"Update hari ini jumlah positif Covid-19 ada 96 perhari ini," kata Yuri seperti dikutip dari situs setkab, Sabtu (14/3/2020).

Ini mengartikan adanya peningkatan sebanyak 27 kasus positif setelah Jumat (13/3/2020) yaitu sebanyak 69 kasus.

Menurut Yuri, penambahan pasien positif 27 orang tersebut didapat dari tracing yang saat ini menyebar di Tanah Air, sehingga tak lagi dengan pendekatan biasa.

"Strategi dilakukan dengan pendekatan komunitas, kita tidak lagi berbicara tentang orang sakit tapi orang sehat jangan ada yang sakit akibat Covid-19," ujar dia.

Baca juga: Tanya-Jawab Gejala dan Perlindungan Diri dari Virus Corona, hingga Langkah yang Harus Dilakukan jika Sakit

8 orang sembuh

Sejak pertama kali kasus positif resmi diumumkan hingga Sabtu (13/3/2020), sebanyak 8 orang dinyatakan telah sembuh.

Keseluruhannya sembuh tanpa keluhan apapun.

"8 orang sembuh indikasinya tidak ada keluhan, 2 kali pemeriksaan spesimen tidak ditemukan lagi, artinya negatif," tutur Yuri.

Kendati begitu, sebanyak 5 orang di Indonesia dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona SARS-CoV-2.

Disebutkan, meninggalnya karena terdapat komorbid atau penyakit penyerta.

Baca juga: Iran, antara Perang Melawan Virus Corona dan Sanksi Ekonomi...

Data 69 kasus

Berikut rincian 69 data kasus positif:

Kasus 1: Perempuan WNI berusia 31 tahun yang diduga tertular dari WNA asal Jepang pada 14 Februari 2020.

Kasus 2: Perempuan berusia 61 tahun, ibu dari pasien kasus 1.

Kasus 3: Pasien berusia 33 tahun, masih ada hubungan dengan klaster kasus 1. Mempunyai keluhan batuk, flu, dan suhu tubuh 37,6 derajat.

Kasus 4: Pasien berusia 34 tahun, masih berhubungan dengan klaster kasus nomor 1.

Kasus 5: Laki-laki berusia 55 tahun, merupakan hasil pemeriksaan lanjutan dari ­tracing kasus yang klaster Jakarta.

Kasus 6: Laki-laki berusia 36 tahun, merupakan importade case yang di dapatkan dari Jepang pada saat dia bekerja sebagai ABK Kapal Diamond Princess.

Kasus 7: Perempuan berusia 59 tahun, kondisinya nampak sakit ringan-sedang, stabil, dan merupakan kasus imported case.

Kasus 8: Laki-laki berusia 56 tahun, pasien tertular oleh kasus 7, karena suami-istri.

Kasus 9: Perempuan berusia 55 tahun dan kondisi sekarang nampak sakit ringan-sedang tanpa ada penyakit penyulit sebelumnya.

Kasus 10: Laki-laki berusia 29 tahun, WNA. Nampak dalam kondisi sakit ringan-sedang. Ini adalah bagian dari tracing kita atas kasus 1.

Baca juga: Iran Klaim Temukan Obat Virus Corona, Mampu Turunkan Gejala dalam 48 Jam

Kasus 11: Perempuan berusia 54 tahun, seorang WNA.

Kasus 12: Laki-laki berusia 31 tahun, sakit ringan-sedang,  hasil tracing dari kasus 01.

Kasus 13: Perempuan berusia 16 tahun, hasil tracing dari subklaster pasien kasus 3, subklaster 3.

Kasus 14: Laki-laki berusia 50 tahun, gambaran sakit ringan-senang, dan imported kasus.

Kasus 15: Perempuan berusia 43 tahun, juga imported kasus.

Kasus 16: Perempuan berusia 17 tahun. Ini terkait dengan pasien kasus 15. Kontak eratnya pasien kasus 15.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com