Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan Berantai Seputar Virus Corona Mengatasnamakan UNICEF

Kompas.com - 13/03/2020, 06:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Dengan mengikuti petunjuk ini cukup untuk mencegah virus corona.
UNICEF

Tolong sebarkan informasi ini untuk mencegah timbulnya ketakutan yang tidak perlu.

Selain itu, pesan berantai juga turut tersebar di media sosial Twitter. Berikut salah satunya:

Konfirmasi Kompas.com

Communication For Development Specialist UNICEF Indonesia Rizky Ika Syafitri menegaskan, informasi yang mengatasnamakan UNICEF itu tidak benar.

"Hoaks. Cek informasi di website resmi UNICEF, WHO, dan Kementerian Kesehatan," kata Rizky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/3/2020) siang.

Rizky mengatakan, saat terjadi wabah, ada kecenderungan informasi tidak akurat menyebar.

Hal bisa memunculkan kepanikan, perasaan takut, stigma, dan informasi keliru tentang perlindungan diri dari penyakit seperti pesan yang beredar tersebut.

"Pesan ini membuat klaim bahwa menghindari es krim dan makanan dingin lainnya, serta serangkaian tindakan lain, dapat membantu mencegah timbulnya penyakit. Hal ini sama sekali tidak benar," ujar Rizky.

UNICEF Indonesia sendiri telah menyediakan Chatbot U-Report yang dapat diakses di Whatsapp.

Chatbot tersebut memberikan informasi akurat seputar corona virus secara resmi.

Masyarakat yang berminat mendapatkan perkembangan informasi mengenai virus corona dapat menyimpan nomor +62-811-9004-567.

Selanjutnya, kirimkan pesan "corona" dan isi data yang dibutuhkan.

Sejumlah menu mengenai informasi virus corona Covid-19 akan muncul setelahnya.

Baca juga: Update Info Corona Indonesia Bisa Diakses di WhatsApp, Ini Infonya!

Virus corona

Melansir dari situs resmi WHO, corona virus merupakan keluarga besar virus yang ditemukan pada hewan dan manusia.

Virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Novel coronavirus (CoV) merupakan virus corona jenis baru yang sebelumnya belum terindektifikasi pada manusia.

Virus corona baru ini disebut 2019-nCoV atau SARS-COV2 sebelumnya tidak terdeteksi sebelum wabah dilaporkan di Wuhan, China, pada Desember 2019.

Virus ini menyebabkan penyakit pernapasan yang dapat ditularkan dari orang ke orang.

Penularan ini biasanya terjadi setelah kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com