Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Salah Diagnosis: Gejala Awal Infeksi Virus Corona Mirip Demam Berdarah

Kompas.com - 11/03/2020, 15:05 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah laporan oleh para dokter yang berbasis di Singapura di The Lancet telah memperingatkan kemungkinan adanya kesalahan dalam diagnosis virus corona dengan demam berdarah lantaran kemiripan gejala di antara keduanya.  

Melansir South China Morning Post (11/3/2020), Singapura, Malaysia dan Filipina saat ini sedang menderita wabah penyakit demam berdarah dan virus corona yang baru.

Wabah demam berdarah dan Covid-19 yang terjadi bersamaan di Asia Tenggara akan menimbulkan tantangan bagi pihak berwenang dan petugas kesehatan untuk mengidentifikasi virus corona.

Kekhawatiran mereka dipicu oleh laporan 4 Maret dalam jurnal medis The Lancet yang menunjukkan kesamaan gejala antara penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan virus corona.

Serta bagaimana hal ini dapat menghasilkan diagnosis positif palsu untuk demam berdarah.

"Penyakit dengue dan virus corona 2019 (Covid-19) sulit dibedakan karena mereka berbagi fitur klinis dan laboratorium," tulis kelompok penulis dari Sistem Kesehatan Universitas Nasional Singapura, Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, dan Institut Kesehatan Lingkungan.

Baca juga: Kajian Terbaru Virus Corona, Periode Inkubasi 5 hingga 12 Hari

Potensi kesalahan diagnosis

Laporan tersebut mengutip kasus dua warga Singapura yang pada awalnya dites positif terkena demam berdarah setelah tes serologis secara cepat, istilah yang biasanya digunakan untuk tes antibodi.

Tetapi kemudian ditemukan terinfeksi oleh Covid-19.

Di sisi lain, tidak ada pasien yang melakukan perjalanan ke daerah yang terkena virus corona, tetapi menunjukkan gejala seperti demam dan batuk.

"Gejala ini sangat umum dalam semua penyakit virus," kata ahli penyakit menular Leong Hoe Nam dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.

Dia menambahkan bahwa nyeri otot adalah gejala lain yang ditunjukkan oleh pasien yang menderita influenza,demam berdarah, Zika atau Chikungunya.

Leong mengatakan jika hasil tes dengue kembali positif, dokter dapat langsung mengambil kesimpulan bahwa seorang pasien memiliki penyakit, terutama jika mereka tinggal di daerah yang merupakan lokasi wabah tersebut.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Saudi Berlakukan Denda Rp 1,9 M bagi Siapa Pun yang Menyembunyikan Penyakit

Tetapi, dia menambahkan, identifikasi tersebut tidak membantu jika kedua wabah terjadi secara bersamaan di Asia Tenggara.

Jeremy Lim, dari perusahaan konsultasi global Oliver Wyman, mengatakan virus Covid-19 bisa menjadi "bunglon" pada tahap awal infeksi, dan dapat menyebabkan beberapa kasus virus corona yang didiagnosis sebagai demam berdarah.

“Yang rumit adalah ketika orang datang ke dokter umum atau ke rumah sakit dengan gejala yang tidak spesifik, Anda sekarang harus khawatir tentang keduanya,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com