Pasien yang terinfeksi tidak hanya orang-orang yang duduk relatif dekat dengan "A", tetapi juga beberapa korban yang duduk berjarak 6 baris dengannya, atau sekitar 4,5 meter.
Mereka semua dikonfirmasi positif, termasuk satu penumpang yang tidak menunjukkan gejala apapun.
Setelah para penumpang keluar, sekelompok orang lainnya menaiki bus sekitar 30 menit kemudian. Satu penumpang yang duduk di baris depan di sisi lain lorong bus pun terinfeksi.
Saat penelitian selesai di pertengahan Februari lalu, peneliti menyimpulkan bahwa pasien "A" telah menginfeksi setidaknya 13 orang lainnya.
Baca juga: 19 Kasus Positif Virus Corona di Indonesia, Berikut Daftar 103 Negara Terinfeksi Covid-19
Atas kejadian ini, para peneliti mengusulkan perbaikan sanitasi pada transportasi publik dan menyesuaikan pendingin untuk memaksimalkan volume ketersediaan air segar.
Mereka juga mengatakan bahwa bagian dalam transportasi publik harus dibersihkan dan diberi disinfektan satu atau dua kali sehari, terutama setelah penumpang tiba di terminal.
Namun, seorang dokter di Beijing yang ikut serta dalam diagnosa dan perawatan pasien Covid-19 mengatakan bahwa penelitian ini masih meninggalkan banyak pertanyaan.
Misalnya, penumpang yang duduk di sebelah pembawa virus tidak terinfeksi.
"Pengetahuan kita soal virus ini masih terbatas," katanya sebagaimana dikutip SCMP.
Baca juga: 10 Kasus Baru Virus Corona di Singapura: Satu WNI dan Satu Pernah ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.