Panduan kasar untuk anggaran sewa tempat tinggal adalah 30 persen dari pendapatan setelah dipotong pajak.
Misalnya, seseorang dengan gaji bulanan Rp 7 juta setelah dipotong pajak, idealnya menghabiskan kurang dari Rp 2,1 juta per bulan untuk biaya tempat tinggal.
Ini bisa sulit untuk diterapkan jika kita tinggal di kota dengan biaya hidup yang tinggi, tapi ini tolok ukur yang bagus untuk mencapai mandiri finansial.
Baca juga: Baru Menikah dan Ingin Punya Bayi, Simak Tips Keuangan Ini
6. Membeli barang untuk mengesankan teman
Jika kita membeli tiket ke setiap festival dan mengikuti aktivitas yang mengeluarkan dana hanya karena teman, maka hal tersebut dapat membuat pengeluaran membengkak.
Apalagi, sosial media memperburuk pengeluaran lantaran unggahan-unggahan yang menunjukkan tingginya gaya hidup seseorang.
Padahal belum tentu kita tahu kondisi keuangan dari masing-masing teman-teman di sosial media. Bisa jadi lebih buruk, tetapi mereka berusaha mengesankan pengikutnya di sosial media dengan unggahan tentang gaya hidup yang "wah".
7. Tidak menabung sama sekali
Menabung untuk pensiun harus selalu menjadi bagian dari anggaran kita, bahkan sejak kita pertama kali bekerja.
Mungkin kita telah meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak dapat menabung karena tidak menghasilkan cukup uang atau biaya hidup terlalu tinggi, tetapi kemungkinan kita hanya menghabiskan terlalu banyak uang.
Ada banyak aplikasi bermanfaat yang dapat kita gunakan untuk melihat secara cermat pengeluaran per bulan. Sehingga hal tersebut dapat membantu kita memilih satu atau lebih pengeluaran untuk dikurangi atau dihilangkan semuanya.
Baca juga: Untuk Masa Depan Cerah, 5 Tips Keuangan Ini Bisa Diterapkan Millenial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.