Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

763 Orang Terinfeksi, Berikut Cerita WNI di Pusat Wabah Corona Korea Selatan

Kompas.com - 24/02/2020, 12:55 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Daegu menjadi salah satu kota selain Cheongdo yang dijadikan oleh Pemerintah Korea Selatan sebagai tempat karantina atau "zona perawatan khusus" untuk pasien yang terjangkit virus corona

Pekerja migran asal Indonesia di Daegu, kawasan selatan Korea Selatan menceritakan tentang aktivitas mereka di sana akibat wabah virus corona.

Melansir Antara (24/2/2020), dua pekerja migran asal Indonesia mengaku, masih harus bekerja meski kota tersebut telah menjadi pusat penyebaran utama virus corona.

Seorang pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di produsen plastik di Daegu, Erik Priana menceritakan, pada umumnya para pekerja di kota tersebut tinggal di asrama dekat pabrik yang disediakan oleh perusahaan.

"Sehingga kontak dengan penduduk kota yang meningkatkan risiko corona bisa diminimalkan," katanya kepada Antara pada Minggu (23/2/2020) malam

Baca juga: 80 Persen Kasus Virus Corona Terbaru di Korea Selatan dari Kota Daegu

Menurutnya, banyak pimpinan pabrik di Daegu yang meminta para pekerja untuk tidak keluar dari asrama dan mengunjungi pusat kota selama satu bulan terakhir.

Perusahaan tempat Erik bekerja bahkan menyediakan layanan titip belanja kepada para pekerja yang membutuhkan bahan makanan.

Namun, dia sempat "mencuri waktu" untuk mengunjungi pusat kota pada akhir pekan itu.

Dalam pantauannya, sudut-sudut yang biasa ramai kini sepi, toko-toko tutup sementara dan apotek tidak beroperasi.

"Restoran-restoran Indonesia di sini sangat berkurang pengunjungnya," kata dia.

Baca juga: Virus Corona di Daegu, Berikut Kontak dan Informasi Penting bagi Wisatawan Indonesia

Upah turun akibat virus corona

Selain masih harus bekerja, pekerja migran Indonesia harus kehilangan sebagian penghasilan mereka. Sebab, banyak produk pabrik dari Daegu tidak bisa diekspor karena kekhawatiran dunia internasional terhadap wabah corona.

"Karena pesanan berkurang, maka jam kerja juga berkurang. Upah pun turun tajam," kata dia.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Daffi Syahputra yang sudah bekerja selama hampir tiga tahun untuk produsen knalpot pemasok Hyundai di Daegu.

Daffi masih harus bekerja pada Senin.

"Selama ini saya hanya keluar kos untuk berangkat kerja dan keperluan mendesak," kata dia.

Baca juga: Korea Selatan Jadi Pusat Virus Corona Terbesar di Luar China

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com