Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Kwarnas Pramuka soal Tragedi Susur Sungai SMP 1 Turi

Kompas.com - 22/02/2020, 13:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka merespons tragedi susur sungai pada kegiatan pramuka siswa-siswi SMP Negeri 1 Turi, di Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) sore. 

Kwarnas sebagai induk dari kegiatan Pramuka di Indonesia langsung menyatakan sikapnya melalui keterangan resmi, Jumat malam.

Dalam keterangan pers tersebut, Kwarnas menyebutkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan tim di lapangan untuk mendapatkan kabar terkini dari kecelakaan yang terjadi. 

Atas kejadian di Turi ini, Kwarnas mengimbau seluruh pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pramuka untuk menerapkan pengetahuan manajemen risiko dan bijak dalam membuat program.

Baca juga: Imbauan KPAI: Jangan Sebarkan Foto dan Video Korban Susur Sungai di Sleman

"Di samping itu juga, Kakak-kakak agar selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan keselamatan semua peserta kegiatan seperti tertuang dalam SK Kwarnas No 227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka," kata Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka Guritno dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).

Saat dihubungi, Guritno mengatakan, Kwarnas Pramuka saat ini sudah melakukan investigasi mendalam dengan menggandeng pihak-pihak di daerah. 

"investigasi sudah berjalan sejak semalam (dilakukan oleh)  Kwarnas, Kwarda DIY, Kwarcab Sleman. Hasilnya nanti diumumkan," ujar Guritno.

Atas kelalaian yang mengakibatkan kecelakaan ini, ia tidak menutup kemungkinan akan jatuh sanksi berupa administratif, bahkan pidana, bagi pihak-pihak yang nantinya terbukti melakukan kesalahan. 

"Bisa dua-duanya (sanksi administratif dan pidana bagi pihak yang terbukti bersalah)," jawab dia.

Baca juga: Tragedi Susur Sungai Sempor, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Pimpinan Sekolah Bertanggungjawab 

Selain menyampaikan dukacita yang mendalam bagi para korban dan keluarga, Guritno menyebutkan, Pramuka sebagai sebuah gerakan juga turut dirugikan. 

"Kalau yang dirugikan selain korban, tentu saja organisasi Pramuka sendiri, karena kalau setiap kegiatan mengikuti dan patuh terhadap aturan main atau petunjuk penyelenggaraan yang sudah ditetapkan Kwarnas, seharusnya bisa meminimalisir risiko," kata Guritno.

Berdasarkan pembaruan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dari kegiatan itu sudah terkonfirmasi sebanyak 9 orang, 23 orang mengalami luka-luka, sedangkan 2 lainnya masih belum ditemukan. 

Sebelumnya, kegiatan susur sungai tersebut diikuti oleh 249 siswa, terdiri dari 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa kelas 8.

Kecelakaan itu terjadi akibat adanya luapan air yang datang dari hulu sehingga menimbulkan arus deras yang menyeret para siswa pramuka hingga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.

Baca juga: Dua Korban Siswa Susur Sungai yang Ditemukan Tewas oleh Tim SAR Dibawa ke Puskesmas untuk Dilakukan Identifikasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com