Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chen Qiushi, Jurnalis Warga yang "Dikarantina" Polisi karena Beritakan Virus Corona

Kompas.com - 10/02/2020, 18:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chen Qiushi, seorang jurnalis warga yang melakukan pelaporan kritis soal virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, hilang pada Kamis (6/2/2020) malam.

Melansir CNN (10/2/2020), sejak saat itu, Chen tak dapat dihubungi oleh teman dan keluarganya. 

Pihak keluarga baru mengetahui keberadaan Chen pada Minggu (9/2/2020) setelah polisi memberitahu mereka bahwa Chen dikarantina.

Kabar itu pun langsung direspon oleh warganet Weibo, platform media sosial di China, dan mendesak pihak kepolisian untuk segera membebaskannya.

"Semoga pemerintah dapat memperlakukan Chen Qiushi dengan adil. Kita tak bisa lagi membeli Li Wenliang kedua," tulis salah seorang warganet.

Sebelumnya, warga China dihebohkan dengan kematian Li Wenliang, dokter mata di Wuhan yang telah memperingatkan bahaya virus corona, sebelum virus itu merebak.

Alih-alih didengarkan, Li justru ditahan oleh kepolisian karena dianggap telah menyebarkan desas-desus.

Kematian Li pun memicu kemarahan publik China dan menyerukan agar pemerintah meminta maaf secara resmi.

Baca juga: Kemenkes Sudah Teliti 59 Spesimen Pasien, Semua Negatif Corona

Ditahan atas nama karantina

Pada 24 Januari 2020, atau sehari setelah kota itu dikunci, Chen tiba di Wuhan.

Jurnalis warga berusia 34 tahun itu mengunjungi banyak rumah sakit, kamar jenazah dan ruang isolasi kemudian mengunggah video hasil laporannya itu ke media online.

Teman-teman Chen mengatakan, mereka selalu menghubunginya untuk memastikan bahwa Chen tidak dibawa oleh pihak berwenang.

Namun, pada Kamis (6/2/2020) malam Chen tidak menjawab telepon mereka.

Sehari kemudian, mereka mengunggah video pesan ibu Chen di halaman Twitter-nya yang mengatakan bahwa putranya telah hilang.

"Saya di sini memohon kepada semua secara online, terutama teman-teman di Wuhan untuk membantu menemukan Chen dan mencari tahu apa yang terjadi padanya," kata Ibu Chen.

Beberapa jam kemudian, petugas kemanan publik Qingdao, Provinsi Shandong memberitahu orang tua Chen bahwa putranya telah ditahan atas nama karantina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com