KOMPAS.com - Dalam menyelaraskan era digitalisasi SPBU, PT Pertamina (Persero) tengah mengembangkan dua mekanisme yakni digitalisme dan self service SPBU.
Diketahui, penerapan sistem baru dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM) ini ditujukan guna memudahkan konsumen dalam bertransaksi.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman menyampaikan, salah satu bentuk upaya untuk mekanisme digitalisasi SPBU adalah transaksi pembayaran nontunai.
Menurutnya, pembayaran nontunai ini dilakukan baik dengan fasilitas perbankan seperti debit/kredit maupun aplikasi MyPertamina yang terkoneksi dengan LinkAja.
"Untuk transaksi dengan nontunai seperti ini tentunya dapat melayani pembelian dengan jumlah berapa pun," ujar Fajriyah kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Ia menambahkan, justru dengan pembayaran nontunai ini akan lebih akurat karena dilakukan secara digital, tanpa memerlukan kembalian.
Adapun saat ini telah tersedia sekitar 2.260 SPBU yang telah terkoneksi dengan MyPertamina dari total 5.735 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia.
Sementara itu, jumlah SPBU yang melayani debit/kredit bank lebih dari 2.260 SPBU di Indonesia.
Baca juga: Mulai 2020, SPBU Pertamina Terapkan Pembayaran Nontunai
Di sisi lain, untuk mekanisme lainnya yang tengah dikembangkan, yakni SPBU Self Service.
Fajriyah menjelaskan, mekanisme SPBU Self Service merupakan pola baru pelayanan SPBU di mana konsumen melakukan pengisian BBM secara mandiri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan