Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pengemudi Truk Marah-marah di Gerbang Tol, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 29/01/2020, 08:36 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia menuturkan, terjadi kesalahan pembacaan data di Gardu Exit Tol di mana sebuah kendaraan golongan 2 terbaca menjadi golongan 4 di sistem menggunakan e-toll karena data entrance yang salah.

"Kepala Shift Pengumpulan Tol (KSPT) memberitahukan bahwa golongan kendaraan tersebut salah dan telah menginfokan juga bahwa apabila terjadi kesalahan data dari Gerbang Tol Entrance yaitu di GT Kayu Agung," kata dia.

Fauzan juga menjelaskan bahwa pengemudi kendaraan golongan 2 tersebut tidak terima dikarenakan saat melakukan tapping di exit tol, biaya yang dikenakan tetap disesuaikan dengan golongan 4 sesuai deteksi e-toll.

Saat itu KSPT meminta kepada pengguna jalan untuk membayar sesuai dengan tarif kendaraan golongan 4 yaitu sebesar Rp 411.500.

Sedangkan tarif yang seharusnya sesuai dengan golongan kendaraan tersebut adalah Rp 308.000, sehingga terdapat selisih sebesar Rp 103.500.

"PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar meminta maaf atas kejadian yang kurang mengenakkan tersebut," paparnya.

Lebih lanjut, petugas transaksi yang sedang menjalani shift pada hari tersebut, juga telah diberikan terguran tertulis karena telah melakukan transaksi yang salah.

"Kita juga akan menghubungi yang bersangkutan guna klarifikasi lanjutan serta pengembalian selisih dari transaksi yang salah tersebut," kata Fauzan.

Baca juga: Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com