Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang TKO 40 Detik atas Cowboy, Ini Perjalanan Karier McGregor

Kompas.com - 19/01/2020, 18:36 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Conor McGregor, berhasil menundukkan lawannya Donald "Cowboy" Cerrone dalam waktu 40 detik ronde pertama pada pertarungan UFC 246, Minggu (19/01/2020).

Pertarungan ini sekaligus menandai kemenangan pertamanya di UFC sejak 2016 silam.

Dalam pertarungan yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas tersebut, McGregor juga menandai hal ini sebagai kemenangan tercepat kedua sepanjang kariernya.

Kemenangan tercepat pertamanya ia raih ketika mengalahkan Def Jose Alfo pada UFC 194, yakni hanya dengan waktu 13 detik.

Seperti apa sosok McGregor sebelum tenar jadi petarung UFC?

Dilansir Biography, McGregor lahir di Crumlin, Dublin, Republik Irlandia pada 14 Juli 1988.

Ia dilahirkan dari orang tua bernama Tony dan Margaret McGregor.

Baca juga: Usai UFC 246, Mayweather Tantang McGregor dan Nurmagomedov

Awalnya gemar sepak bola

Awalnya sebagai anak laki-laki, ia menggemari permainan sepak bola sebelum menemukan jalannya di dunia pertarungan.

McGregor pernah menjadi anggota klub tinju di Crumlin dari usia 11-17 tahun, dan pernah memenangkan Dublin Novice Championship.

Di masa remajanya, McGregor mulai menggemari olahraga beladiri campuran yang belum banyak diketahui orang.

Ketika itu, ia diasuh oleh pelatih yang bernama John Kavanagh.

Pada 8 Maret 2008, ia memulai debut profesionalnya di dunia bela diri campuran dan bermain di Cage Warriors.

Cage Warriors sendiri adalah ajang bela diri campuran asal London, Inggris yang berdiri pada tahun 2001.

Pada pertarungan awalnya di Cage Warriors, McGregor berhasil memenangkan pertandingan dengan TKO.

Baca juga: Hasil UFC 246 - Conor McGregor Hanya Perlu 40 Detik untuk Kalahkan Cowboy!

Dia sempat kehilangan dua dari enam pertarungan pertamanya sebelum meraih kemenangan beruntun yang mengesankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com