Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh maskapai penerbangan Australia Airlines, maskpai Belanda KLM dan Air France yang menghindari wilayah udara Iran dan Irak karena alasan keamanan.
Seperti diketahui, pesawat Ukraina Airlines jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran pada 8 Januari 2020.
Seluruh penumpang yang berjumlah 176 orang, termasuk awak pesawat, dinyatakan meninggal dunia.
Meski sempat mengelak, Pasukan Garda Revolusi Iran akhirnya mengakui bahwa pesawat tersebut jatuh karena rudalnya.
Pengakuan ini pun menimbulkan aksi demo di Teheran selama beberapa hari dan menuntut pada Mullah untuk mundur.
Baca juga: Qasem Soleimani, Mundurnya AS dan Polemik Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.