Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Sengketa Natuna, Peristiwa Bawean, dan Diplomasi

Kompas.com - 18/01/2020, 20:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Alasannya adalah, yang pertama, untuk apa? Karena apabila ditujukan untuk menyelesaikan overlapping dari klaim masing-masing, realitanya sudah jelas bahwa masing-masing negara tidak akan sepakat.

Yang kedua adalah, apabila pun "berhasil" dibawa ke ICJ atau PCA, dapat dijamin nasibnya akan sama dan serupa dengan yang dialami oleh Filipina.

China akan terus saja hadir secara fisik di wilayah yang disengketakan, dengan perkataan lain "hasilnya" tidak akan digubris oleh China.

Pada konteks masyarakat internasional dalam isu yang menyangkut masalah perbatasan, maka akan berlaku "siapa yang kuat, dia yang menang" dan bukan "siapa yang benar."

Dengan demikian, yang dibutuhkan adalah kesabaran dan tidak menganggap apa yang China lakukan. Justru kita harus banyak melakukan upaya kehadiran secara fisik di wilayah "sengketa".

Dari jawaban Prof Hikmahanto tersebut, maka menjadi jelas peranan diplomasi menjadi sangat mengemuka karena upaya membangun kehadiran di wilayah sengketa bukanlah sesuatu yang dapat "segera" dilaksanakan.

Contoh sederhana adalah ketika pemerintah berupaya mengerahkan nelayan perairan Jawa ke perairan Natuna pagi-pagi sudah mendapatkan penolakan dari para nelayan Natuna.

Demikian pula upaya untuk menambah armada coast guard kita, selain membutuhkan dana besar, juga memerlukan waktu panjang.

Kasus Natuna dan juga pengalaman dari peristiwa Bawean akan tetap berlanjut ke masa mendatang.

Itu sebabnya giat diplomasi ternyata memang telah menjadi tuntutan untuk dikembangkan dalam memosisikan martabat negara dalam konteks menjaga kedaulatan negara di darat, laut dan udara.

Upaya diplomasi dipastikan tidak dapat dengan "hanya" mengandalkan Kementerian Luar Negeri. Masukan dari berbagai pihak (antara lain untuk urun rembuk) dalam menambah "amunisi" kepada para diplomat kita harus pula dapat dilakukan.

Natuna, Bawean, dan diplomasi ternyata memiliki keterkaitan yang cukup erat sekarang ini dan juga di masa datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com