Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pentagon Beda Pendapat dengan Trump...

Kompas.com - 18/01/2020, 06:37 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pentagon kembali berbeda pendapat dengan Presiden Donald Trump. Kali ini mereka membantah pernyataan Trump yang menyebut bahwa AS akan mengirim pasukan ke Timur Tengah dengan imbalan 1 miliar dollar AS.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump sebelumnya telah mengklaim bahwa ia mendapatkan dana sebesar 1 miliar dollar AS atau Rp 13,6 triliun dari Arab Saudi karena peningkatan jumlah pasukan AS di Timur Tengah.

Ia pun kembali menceritakan percakapannya dengan Saudi.

"Saya berkata, dengarkan, Anda adalah negara yang sangat kaya. Anda ingin lebih banyak pasukan? Saya akan mengirimkannya kepada Anda, tetapi Anda harus membayar kami. Mereka membayar kita dan sudah menyetor 1 miliar dollar AS di bank," kata Trump dilansir dari Middle East Monitor.

Namun, Pentagon menolak klaim yang mengatakan bahwa pembayaran telah dilakukan. Mereka menegaskan bahwa diskusi tersebut saat ini masih berlangsung.

"Pemerintah Arab Saudi telah setuju untuk berkontribusi pada biayan kegiatan ini. Diskusi sedang berlangsung untuk meresmikan kontribusi ini," kata juru bicara Pentagon, Rebecca Rebarich.

Menurut Pentagon, kontribusi tersebut tidak mengarah pada penyebaran pasukan AS tambahan.

Arab Saudi juga tidak mendorong AS untuk mengambil misi atau tanggung jawab baru.

Baca juga: Donald Trump Terkena Impeachment, Apa Itu?

Perjanjian bilateral

Salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengomentari perjanjian bilateral tersebut dan lebih mendorong pembagian beban antar sesama mitra.

"Meski kami tidak akan mengomentari perjanjian pertahanan bilateral spesifik, lebih luas AS mendorong pembagian beban di antara mitra dalam mendukung kepentingan keamanan bersama, termasuk pertahanan Teluk Arab," kata pejabat tersebut.

Dengan tidak menyebutkan dugaan dana masuk sebesar 1 miliar dollar, pernyataan tersebut jelas bertentangan dengan Trump.

Pendapat yang kontradiktif ini terjadi kedua kalinya dalam kurun waktu satu minggu.

Pada hari Senin (13/1/2020) lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper semakin meragukan alasan Trump memerintahkan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

Ia tak menemukan bukti bahwa pembunuhan itu didasari atas adanya ancaman yang akan segera terjadi di empat kedutaan besar.

Kontradiksi pentagon dengan Trump tampaknya telah menjadi semacam pola.

Hal itu terjadi setelah ancaman presiden untuk merusak 52 warisan budaya Iran jika Teheran membalas.

Esper terpaksa memadamkan kemarahan global terhadap niat Trump tersebut yang dianggap sebagai kejahatan perang.

Baca juga: Greta Thunberg, Remaja yang Dikritik Trump, Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com