Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang "Profesor Drum" Neil Peart...

Kompas.com - 12/01/2020, 11:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Drummer sekaligus penulis lirik lagu dari grup band asal Kanada, Rush, Neil Peart meninggal dunia pada Sabtu (11/1/2020) di Santa Monica, California.

Kabar meninggalnya Peart tersebut disampaikan oleh Rush melalui akun Twitter resminya.

Meninggal di usia 67 tahun, Peart diketahui berjuang melawan penyakit kanker otak selama 3,5 tahun.

Berikut sekilas tentang sosok Neil Peart:

Dilahirkan pada 12 September 1952, Peart merupakan salah satu drummer rock terbaik di dunia dan memiliki gaya flamboyan.

Peart bahkan sempat berada di urutan empat dari 10 daftar drummer terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone, setelah Ginger Baker, Keith Moon dan John Bonham.

Peart dibesarkan di Port Dalhousie, pinggiran Kanada atau sekitar 70 mil dari Toronto.

Ketika duduk di bangku sekolah, dia pernah mendapat hukuman karena menabuh mejanya selama jam pelajaran.

Baca juga: Mengenang Marie Fredriksson, Vokalis Roxette Sekaligus Survivor Kanker Otak

Rock klasik

Dia bergabung dengan penyanyi-bassis Geddy Lee dan gitaris Alex Lifeson di Rush pada tahun 1974, menggantikan drummer asli John Rutsey.

Lirik lagu yang filosofis dan banyak mengacu pada fiksi ilmiah menempatkan band ini sebagai salah satu peletak dasar era rock klasik.

Solo drumnya yang panjang, dibangung dengan hati-hati dan penuh dengan perasaan merupakan ciri utama setiap konser Rush.

Selain bermusik, Peart juga menulis banyak buku sepanjang kariernya.

Dimulai dari buku "The Masked Rider: Cycling in West Africa" (1966) yang berisi catatan tur sepedanya di Kamerun pada 1988.

Dalam buku itu, Peart mengingat sebuah pertunjukkan drum tangan dadakan yang berhasil menarik hati seluruh desa untuk menonton.

Realita industri hiburan saat itu yang terlalu berlebihan dalam urusan komersialisasi juga banyak dikritik oleh Peart.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com