Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Pneumonia Misterius di China, Kenali 5 Jenis Pneumonia Ini

Kompas.com - 11/01/2020, 21:24 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria di Wuhan, China, diinformasikan meninggal dunia akibat pneumonia misterius yang menjangkit di wilayah tersebut, Sabtu (11/1/2020).

Menurut otoritas kesehatan Wuhan, ada tujuh orang dengan pneumonia masih dalam kondisi kritis.

Pihak kesehatan Wuhan juga terus melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis patogen yang menjangkiti 41 pasien.

Berdasarkan informasi otoritas kesehatan Wuhan, pasien didominasi penjual dan pembeli di pasar.

Hingga saat ini belum ditemukan bukti adanya penularan dari manusia ke manusia.

Apa itu pneumonia dan apa saja jenisnya?

Melansir dari WebMD, pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang bisa pada level ringan hingga parah.

Penyakit ini terjadi ketika infeksi menyebabkan kantung udara di paru-paru (alveoli) berisi cairan.

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius di China, Satu Orang Meninggal

Hal ini yang menyebabkan pasien kesulitan untuk menghirup oksigen yang cukup agar dapat masuk ke aliran darah.

Gejala yang muncul antara lain batuk, demam, kedinginan, dan sulit bernafas.

Pneumonia dapat menular melalui batuk, bersin, sentuhan, dan bahkan orang yang tidak menunjukkan gejala ini juga dapat menyebarkan penyakit pneumonia.

Jika terkena pneumonia dan tidak mengetahuinya, penyebabnya bisa jadi karena bakteri, virus, dan jamur.

Faktor yang memicu pneumonia bisa dari kebiasaan gaya hidup, seperti merokok, dan terlalu banyak minum alkohol.

Jenis-jenis pneumonia

Ada beberapa jenis pneumonia berdasarkan lokasi terkena infeksi. Berikut rinciannya:

1. Pneumonia yang didapat di rumah sakit

Pneumonia ini didapatkan ketika berada di rumah sakit. Penyakit ini bisa menjadi persoalan serius karena bakteri penyebab pneumonia dapat kebal terhadap antibiotik.

Gejala yang terjadi saat orang mengidap penyakit pneumonia jenis ini, antara lain:

  • Kesulitan bernapas, sehingga harus menggunakan mesin yang membantu pernapasan
  • Tidak bisa batuk cukup kuat untuk membersihkan paru-paru
  • Menggunakan tabung trakeostomi untuk membantu pernapasan
  • Sistem kekebalan tubuh Anda melemah karena penyakit pneumonia atau perawatan

2. Pneumonia yang didapat dari lingkungan 

Jenis pneumonia ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.

Pneumonia yang didapat dari lingkungan karena menghirup makanan, cairan, atau muntah.

Jika Anda tidak mendapatkan penanganan atas gejala batuk-batuk, maka bakteri dapat berkembang biak di paru-paru.

Pertolongan vaksin dapat membantu melindungi tubuh terhadap virus flu dan bakteri tertentu yang juga dapat menyebabkan pneumonia.

3. Pneumonia karena bakteri

Bakteri merupakan penyebab dari sebagian besar kasus pneumonia yang menjangkiti orang dewasa.

Adapun gejala yang terlihat dari pneumonia jenis ini adalah batuk yang memunculkan lendir, demam tinggi, nafas cepat, sesak napas, sakit dada, dan kelelahan.

4. Viral pneumonia

Pada jenis ini, viral pneumonia karena virus yang menyebabkan pilek dan flu.

Gejala-gejala virus pneumonia mirip dengan flu, seperti demam, panas dingin, batuk kering (dalam kondisi buruk dapat membuat lendir), hidung tersumbat, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.

Untuk pengobatan, minumlah cairan tambahan yang membantu melonggarkan lendir di dada Anda.

Sementara, untuk meredakan rasa sakit dan menurunkan demam, dokter menyarankan pasien mencoba asetaminofen atau obat antiinflamasi non steroid (NSAID) seperti ibuprofen.

5. Pneumonia jamur

Jamur juga bisa menyebabkan pneumonia. Anda tidak akan terkena pneumonia jamur jika kondisi tubuh sehat.

Seseorang berisiko mengalami pneumonia karena jamur ketika sistem kekebalan tubuh melemah akibat transplantasi organ, kemoterapi untuk kanker, obat untuk mengobati penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, dan HIV.

Adapun penyebab pneumonia jamu karena menghirup partikel kecil yang disebut spora jamur.

Mereka yang berpotensi terkena penyakit ini di antaranya petani yang bekerja di sekitar burung, kelelawar, atau hewan pengerat, tukang kebun, anggota militer, pekerja konstruksi yang bekerja di sekitar banyak debu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com