Semantara, sekutu dekat Trump, Senator Lindsey Graham mengatakan, serangan tersebut merupakan tindakan perang.
"Presiden mempunyai otoritas yang dia perlukan berdasarkan Artikel II. Seperti apa responsnya tengah ditentukan. Namun dia punya wewenang itu," dikutip dari pemberitaan Kompas.com (8/1/2020).
Terkait dengan dampak serangan itu, AS mengklaim bahwa tidak ada kontingen mereka yang terluka.
Dalam keterangan resminya, Pentagon mengatakan bahwa mereka sudah bersiaga beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Iran Hantam Markas Pasukan AS Pakai Rudal, Trump: All is Well!
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan AS untuk tidak membalas serangan yang dilancarkan Iran.
"Saya pernah mengatakan (di masa pemerintahan Obama), jika kalian memukul, kalian akal dipukul balik. Masa hit-and-run telah usai," ancamnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melalui akun Twitternya mengatakan, Teheran sudah mengambil pertahanan diri yang proporsional.
"Kami tidak ingin terjadinya eskalasi yang berbuah perang. Tetapi kami akan mempertahankan diri kami dari segala agresi," tulisnya.
Sikap Iran tersebut, menurut Zarif sesuai dengan Artikel 51 Piagam PBB.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran kepada AS: Jika Kalian Memukul, Kalian Akan Dipukul Balik
Memanasnya hubungan Iran-AS juga berdampak pada harga minyak dan saham.
Harga minyak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS melonjak lebih dari 4 persen yang mencapai 71,75 dollar AS atau sekitar Rp 999.248 per barel.
Awalnya, minyak mentah berjangka West Tezas Intermediate AS (WTI) 64,36 dollar AS (sekitar Rp 896.328) per barelnya.
Tak hanya WTI, harga minyak mentah berjangka Brent juga mengalami kenaikan sebesar 2,4 persen menjadi 70,24 dollar AS atau sekitar Rp 978.218 per barel.
Berbeda dengan harga minyak, harga saham justru 'terjun bebas' usai serangan rudal Iran ke markas militer AS.
Berdasarkan salah satu indeks pasar saham Dow Jones Industrial Average, saham berjangka AS jatuh lebih dari 400 poin pada titik terendah.
Baca juga: Saat Rudal Iran Membuat Harga Minyak Naik dan Saham Berguguran...