Pemerintah juga mempertimbangkan untuk menyewa kapal pesiar dan pesawat komersial untuk membantu pemulangan ini.
"Kapal-kapal ini dapat mengangkut 3.400 hingga 4.000 orang. Jadi, kita hanya perlu dua kapal untuk mengevakuasi semua orang di Irak dan Iran," kata Lorenzana.
Senada dengan hal itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan pasukan militer mereka untuk menyiagakan pesawat dan kapalnya untuk mengewakuasi ribuan pekerja jika sewaktu-waktu perpecahan terjadi.
Duterte mengadakan pertemuan darurat dengan sekretaris pertahanan, pejabat tinggi militer, dan polisi Minggu (5/1/2020) membahas rencana evakuasi.
Warga Filipina sudah diperintahkan untuk mengamankan visa mereka dari Kedutaan Filipina di Baghdad dan tiket pesawat dari atasan mereka.
Tercatat, terdapat 2.190 pekerja Filipina dan keluarganya yang tinggal dan bekerja di Irak. Sementara diperkirakan 3.000 lainnya ada di sana secara ilegal.
Filipina merupakan sumber tenaga kerja di seluruh dunia.
Setidaknya, sepersepuluh total pekerja imigran yang ada di dunia berasal dari Filipina, mulai dari pekerja rumah tangga, konstruksi, pelaut, dan tenaga profesional.
Baca juga: Pesawat Boeing 737 Jatuh di Iran, 170 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.