Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Serang Pangkalan Militer AS, Harga Minyak Berpotensi Tembus 90 Dollar AS Per Barel

Kompas.com - 08/01/2020, 16:57 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal".

Operasi itu dinyatakan sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu.

Akibatnya, harga minyak dunia pun melambung diangka 71 dollar AS per barel. 

Sebelumnya, harga minyak sempat turun di angka 69,86 dollar AS per barel, akan tetapi naik sebanyak 4 persen di level saat ini.

Peningkatan harga ini dinilai para ekonom sangat berkaitan dengan konflik yang tengah terjadi di negara-negara Timur Tengah.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yuhistira Adhinegara.

Bima bahkan menyebut harga minyak dunia masih bisa naik ke angka yang lebih tinggi jika konflik Iran-Amerika terus terjadi.

"Jika eskalasi konflik AS Iran meningkat dan timur tengah makin bergejolak dampaknya bisa membuat harga minyak mentah jenis Brent di atas 76 hingga 80 dollar AS per barel," kata Bhima saat dihubungi Rabu (8/1/2020).

Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres), Marwan Batubara. Dia bahkan menyebutkan angka yang lebih tinggi.

"Saya kira sampai ke sekitar 80 hingga 90 dollar AS (per barel). Tergantung perkembangan geopolitk di Timur Tengah," ujarnya, ketika dihubungi Rabu (8/1/2020).

Jika pun konflik mereda, Bhima memandang akan sulit harga minyak turun hingga di bawah 60 dollar AS per barel.

Baca juga: Rudal Iran Hantam Markas Militer AS, Apa Itu Garda Revolusi dan Al Quds?

Dampak untuk Indonesia

Harga minyak dunia yang terus merangkak naik membawa dampak bagi berbagai negara, termasuk Indonesia.

Salah satunya melonjaknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik akibat meningkatnya harga minyak dunia. 

"Pengaruhnya jelas harga BBM akan naik," kata Marwan Batubara.

Lebih jauh, kenaikan harga BBM dan tarif listrik akan membuat Pemerintah dibebani subsidi yang lebih tinggi demi menjaga kestabilan harga di masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com