Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Ancam Jatuhkan Sanksi kepada Irak, Haruskah Ditakuti?

Kompas.com - 07/01/2020, 05:46 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Irak.

Ancaman tersebut dilontarkan Trump setelah Parlemen Irak merilis resolusi agar pasukan AS diusir menyusul serangan yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani.

"Jika mereka mengusir kami dengan cara yang tidak baik, maka kami akan menjatuhkan sanksi yang tidak akan pernah mereka bayangkan," ancam Trump seperti dilansir dari AFP, Senin (6/1/2020).

"Sanksi itu akan membuat hukuman yang diberikan kepada Iran seperti recehan," lanjut dia.

Haruskah ancaman Trump ditakuti?

Catatan sejarah

Jika merunut catatan sejarah, AS dan Eropa pernah menghadapi krisis serius akibat embargo minyak yang dilakukan oleh negara-negara Arab, tak terkecuali Irak.

Embargo pada tahun 1973 tersebut dalam rangka mendukung perang melawan Israel.

Pemberitaan Harian Kompas, 26 November 1973, menuliskan, Menteri Luar Negeri Mesir Ismail Fahmy kala itu, mengatakan, minyak Arab harus digunakan dengan kemampuan intelejen yang sama seperta senjata militer.

Baca juga: Kemenlu Imbau WNI di Irak untuk Waspada, Kontak Nomor Ini jika Butuh Bantuan

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri konferensi para menteri luar negeri negara Arab untuk menyatukan sikap militer menghadapi Israel dan meneruskan pengurangan produksi minyak untuk memaksa dunia mendukung sikap Arab.

Bahkan, Menteri Urusan Minyak Arab Saudi Zaki Yamani memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak melancarkan balas dendam terhadap aksi boikot minyak Arab ini.

"Bila mereka melancarkan balas dendam, ekonomi dunia seluruhnya akan berantakan," kata Zaki, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 24 November 1973.

"Senjata minyak kami adalah jauh lebih ampuh daripada yang Anda lihat sekarang. Bahkan, sebenarnya, pengurangan produksi sekarang ini bukan apa-apa. Kami bisa mengurangi tidak hanya 25 persen seperti sekarang ini, tapi 80 persen. Bagaimana negara-negara itu akan dapat hidup kalau kami berbuat demikian," lanjut dia.

Dampak embargo

Harian Kompas, 17 November 1973, memberitakan, Gedung Putih mengumumkan akan mengurangi penggunaan bahan bakar dalam penerbangan Presiden Richard Nixon.

Kecepatan pesawat Boeing 707 kepresidenan AS dikurangi dan tak ada lagi pesawat pengawal.

Presiden Nixon juga memerintahkan agar semua penerbangan domestik di AS dikurangi hingga sepuluh persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com