Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Ancam Jatuhkan Sanksi kepada Irak, Haruskah Ditakuti?

Kompas.com - 07/01/2020, 05:46 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sementara itu, tiga perusahaan penerbangan internasional, Panam, TWA, dan BOAC sepakat untuk mengurangi jumlah penerbangan internasional.

Di Jerman Barat, perusahaan-perusahaan minyak besar yang bermarkas di Hamburg membatasi penjualan bensin dan solar hanya 20-25 liter per kendaraan.

Bahkan, Kanselir Jerman Willy Brandt melarang naik mobil hari Minggu dan hari-hari libur.

Kondisi yang sama juga terjadi di Inggris. Keadaan darurat ketersediaan minyak memaksa Perdana Menteri Edward Heath untuk melakukan penghematan di semua bidang, kecuali lembaga medis, farmasi dan perumahan rakyat.

Akibatnya, anak-anak sekolah memasuki gedung sekolah yang cukup dingin karena tidak ada penghangat ruangan.

Baca juga: Irak Berniat Usir Pasukan AS karena Kematian Jenderal Iran, Begini Ancaman Trump

Melunak

Beberapa negara pun mulai melunak terhadap negara Arab.

Eropa Barat mulai melunakkan sikapnya dengan pernyataan-pernyataan pro-Arab, meski kekurangan bahan bakar tetap mengancam.

Jepang yang juga masuk dalam daftar boikot karena dianggap bertentangan dengan negara Arab, mulai mundur teratur.

Negeri Matahari Terbit itu kemudian mengeluarkan pernyataan resmi untuk mendukung tuntutan Arab agar Israel mengembalikan wilayah-wilayah yang telah diduduki.

Meski demikian, AS menegaskan tidak akan mengubah kebijakan luar negerinya hanya karena tekanan minyak Arab.

Hal itu seperti diungkapkan oleh Menlu Kissinger saat konferensi pers, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 23 November 1973.

Kissinger juga memperingatkan bahwa AS mungkin akan terpaksa melakukan tindakan balasan.

Namun, dalam pernyataannya itu, Kissinger berusaha menghindarkan kata-kata yang tajam dan dengan halus meminta kepada negara Arab supaya memperlunak sikapnya terhadap AS.

Baca juga: KBRI Keluarkan Imbauan untuk WNI, Bagaimana Kondisi Terkini Baghdad?

Pelajaran bagi Irak dan Negara Arab

Irak kini menghadapi situasi sulit setelah mendapat ancaman sanksi dari Donald Trump.

Kondisi ekonomi negara yang tak kunjung membaik, demonstrasi yang belum mereda, dan ancaman kebangkitan ISIS bisa membuat mereka khawatir akan ancaman itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com