Pengeluaran-pengeluaran tersebut terdiri atas:
Pengeluaran secara rutin untuk hal-hal di atas jika diakumulasikan akan menjadi pengeluaran yang besar.
Dana untuk pengeluaran tersebut pun bisa dialihkan untuk hal-hal lain yang lebih menguntungkan. Di antaranya berinvestasi guna mendapatkan return atau imbal hasil.
Baca juga: Stres Kondisi Keuangan Tak Menentu? Ini Cara Mengatasinya
Kunci utama dari dari Latte Factor adalah bahwa kebanyakan uang yang dihabiskan tersebut tidak benar-benar menambah kebahagiaan hidup.
Seringkali seseorang berpikir bahwa pengeluaran kecil tertentu dapat menambah kebahagiaan hidupnya. Akan tetapi, pada kenyataannya, efek dari pengeluaran tersebut terhadap kebahagiaan tidak begitu besar.
Latte Factor bukanlah tentang mengorbankan kebahagiaan dari "Latte" atau pengeluaran lain sehari-hari. Akan tetapi, tentang memahami apa yang benar-benar memberi nilai.
Mengutip Forbes, Bach mengatakan bahwa kesederhanaan adalah yang terpenting.
"Biasanya, ini (kesederhanaan) merupakan ide paling sederhana yang mengubah hidup seseorang, bukan hal-hal rumit lain," kata Bach.
Nilai "Latte" mungkin dapat sangat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Jika orang-orang memikirkan dengan matang hingga pada pengeluaran terkecil dari uang yang dimiliki, tidak akan terjadi pengeluaran pada hal-hal yang tidak menambah nilai secara signifikan pada hidup.
Apabila diaplikasikan dengan benar, Latte Factor tersebut dapat memotong pengeluaran yang tidak begitu penting.
Dalam jangka panjang, upaya ini juga dapat memberikan dampak yang besar pada kondisi keuangan pribadi.
Baca juga: Ini Pentingnya Bikin Perencanaan Keuangan Sejak Muda...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.