Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Tangani Dokumen agar Tak Rusak Parah karena Banjir

Kompas.com - 03/01/2020, 06:02 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, salah satunya berdampak terhadap segala barang yang ada di rumah yang terdampak banjir.

Salah satunya dokumen. Tak hanya banjir, tetapi juga bencana lainnya, arsip keluarga atau dokumen penting lainnya biasanya ikut terdampak.

Bagaimana menangani dokumen yang basah karena banjir agar tak mengalami rusak parah?

Arsip Negara Republik Indonesia (ANRI) memberikan sejumlah tips penanganan agar dokumen tak rusak parah saat bencana.

Kepala Bagian Humas dan TU Pimpinan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Gurandhyka menjelaskan, masyarakat bisa melakukan penanganan sendiri terhadap dokumen-dokumen pentingnya, atau dengan bantuan ANRI.

Baca juga: Banjir Jakarta, ANRI Berikan Layanan Gratis untuk Restorasi Dokumen

Berikut cara penanganan arsip yang terdampak bencana:

1. Pindahkan arsip ke tempat yang kering dan aman
2. Bersihkan arsip dari kotoran/lumpur dengan air bersih atau air hangat
3.
Semprotkan/celupkan arsip ke alkohol/etanol untuk menghindari tumbuhnya jamur dan membunuh bakteri
4. 
Pisahkan/urai lembar per lembar arsip yang lengket
5. 
Keringkan secara alami dengan kipas angin (tidak dijemur atau terkena langsung sinar matahari)
6. 
Lakukan restorasi/perbaikan arsip (bila perlu).

Gurandhyka menganjurkan masyarakat melakukan penanganan dokumen secara sabar, teliti, dan hati-hati.

Layanan gratis

Merespons bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah khususnya Jakarta, ANRI membuka layanan gratis untuk restorasi dokumen.

Syaratnya, pemilik dokumen harus datang langsung ke Kantor ANRI pada jam kerja. Layanan ini khusus diberikan kepada korban banjir.

Layanan dibuka di Kantor ANRI Jalan Ampera Raya No.7, RT.3/RW.4, Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Cerita Anggota TNI Evakuasi Bayi Baru Lahir di Tengah Kepungan Banjir...

Dokumen-dokumen yang bisa direstorasi seperti Kartu Keluarga, KTP, ijazah, akte perkawinan, akte kelahiran, sertifikat tanah, dan lain-lain.

Kategori arsip yang bisa diperbaiki adalah arsip yang basah terkena lumpur, terpotong, atau bolong bisa diperbaiki.

"Terpotong bahkan bolong bisa diperbaiki, tetapi informasinya dalam arsip tidak bisa diperbaiki," kata Gurandhyka.

Arsip yang dibawa harus arsip asli, bukan fotokopi atau laminating.

Ketentuannya, maksimal satu keluarga bisa merestorasi 10 lembar dokumen. Hasil restorasi bisa ditunggu selama beberapa jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com