Lebih buruk lagi, gempa besar pada 23 Desember tersebut diikuti oleh ratusan gempa kecil di hari-hari berikutnya.
Gempa-gempa ini pun menghancurkan bangunan-bangunan yang tersisa dan melukai hingga menewaskan tim penyelamat.
Pada 30 Desember 1908, Raja Victor Emmanuel III tiba di atas kapal perang Napoli untuk memeriksa kehancuran yang terjadi.
Sementara itu, hujan lebat turun di kota-kota yang hancur, membuat para korban masih kebingungan dan terluka, hanya dapat berlindung di gua-gua dan gubuk-gubuk yang dibuat dari reruntuhan bangunan.
Bahkan, saat itu, para pelaut berpengalaman hampir tidak dapat mengenali garis pantai karena bentangan panjang pantai telah tenggelam beberapa meter ke dalam Selat Messina.
Melansir Britannica, lebih dari 80.000 orang terbunuh akibat bencana ini. Kebanyakan korban yang selamat pun dipindahkan ke kota-kota Italia lainnya dan ada pula yang melakukan imigrasi ke Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.