Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Hasil Signifikan dalam Pengembangan Obat Baru Kanker

Kompas.com - 23/12/2019, 06:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan telah membuat langkah signifikan dalam penyembuhan kanker.

Sejumlah peneliti Inggris dan Amerika Serikat berkolaborasi mengerjakan pengembangan obat baru yang dapat menargetkan gen spesifik pada kanker.

Para peneliti ini berhasil memetakan susunan genetik dari 25 jenis kanker yang berbeda dan mencocokkan hasilnya.

Dengan menggunakan teknologi pemeriksa gen, mereka mengidentifikasi gen spesifik yang dibutuhkan oleh sel kanker untuk tetap hidup dengan cara mematikannya satu per-satu.

Artinya, gen ini dapat menjadi target obat kanker generasi baru.

Dikutip dari Independent, riset tersebut melakukan tes terhadap 725 jalur sel kanker terpisah yang tumbuh dari pasien dengan 25 jenis kanker berbeda.

Baca juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, seperti Apa Gejala dan Penanganannya?

Mereka mencocokkan hasil itu dan menemukan kecocokan eksperiman.

Artinya, database mereka dapat diintegrasikan untuk membentuk gambaran genetik terbesar dari garis sel kanker yang pernah ada.

Skala dataset gabungan ini akan membantu para ilmuwan dalam mempercepat penemuan dan pengembangan obat kanker baru.

Peneliti dari Broad Institue MIT dan Harvard, Aviad Tsherniak mengatakan, riset tersebut merupakan yang pertama di dunia.

"Ini adalah analisis pertama dari jenisnya dan sangat penting bagi seluruh komunitas penelitian kanker," kata Aviad.

"Kami tidak hanya mereproduksi dependensi umum dan spesifik di kedua dataset, tetapi juga mengambil biomarker dari ketergantungan gen yang ditemukan dalam satu dataset dan memulihkanya pada gen yang lain," lanjut dia.

Baca juga: Mengapa Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Diberikan Dua Kali?

Menurut Aviad, analisis yang ia lakukan beserta timnya tidak bisa serta merta dapat membuktikan kebenaran pendekatan dan target obat yang diidentifikasi.

Sementara itu, peneliti dari Wellcome Sanger Institute Dr Francesco Lorio mengatakan, penelitian tersebut mampu menunjukkan validitas dan konsistensi data dihasilkan.

"Penelitian ini penting karena menunjukkan validitas metode eksperimental dan konsistensi data yang mereka hasilkan," kata Dr Francesco.

"Ini juga menunjukkan bahwa dua data ketergantungan kanker yang besar adalah kompatibel," lanjutnya.

Hasil riset para ilmuwan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com