Menurut media lokal, ia berlibur ke Hawai bersama keluarganya.
Masyarakat pun melakukan protes di luar kediamannya di Sidney untuk menuntut aksi cepat atas perubahan iklim yang terjadi.
Kondisi darurat yang terjadi di New South Wales tidak terlepas dari kenaikan suhu yang terjadi secara umum di Australia.
Australia memanas di minggu ini sebagai akibat dari massa udara panas yang bergerak ke timur dan melintasi benua.
Penggerak iklim terbesar dari panas ini adalah Indian Ocean Dipole (IOD) positif, yaitu ketika suhu permukaan laut lebih hangat di separuh bagian barat dari samudera dan lebih dingin di bagian timur.
Perbedaan antara dua temperatur ini adalah yang terkuat dalam 60 tahun terakhir.
Perairan yang lebih hangat menyebabkan curah hujan rata-rata lebih tinggi di wilayah Samudera Hindia bagian barat.
Kondisi ini memicu terjadinya banjir dan kondisi yang lebih kering di Asia Tenggara dan Australia.
Menurut Badan Meteorologi setempat, Australia telah mulai menghangat secara keseluruhan sekitar 1 derajat celsius sejak tahun 1910, dengan pemanasan terbesar yang terjadi sejak 1950.
Pemerintah memprediksi, pada 2019, berdasarkan suhu yang telah tercatat sejauh ini, akan menjadi 4 tahun terhangat yang pernah ada dalam catatan.
Badan Meteorologi setempat telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, meminum banyak air, dan mengikuti saran dari layanan darurat di tengah gelombang panas yang terjadi.
Suhu diperkirakan akan melebihi 45 derajat celsius di New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan.
Gelombang panas adalah bencana alam paling mematikan di Australia, yang telah membunuh ribuan orang, dibandingkan kebakaran hutan ataupun banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.