Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Dunia, Siapa Angela Merkel?

Kompas.com - 14/12/2019, 18:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Forbes telah merilis daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia 2019 pada Kamis (12/12/2019).

Konselir Jerman, Angela Merkel menempati peringkat pertama sebagai wanita paling berpengaruh versi Forbes.

Ini adalah kali keempat belas nama Merkel tercatat dalam daftar wanita paling berpengaruh dalam 16 tahun sejarah daftar tersebut.

Di tahun sebelumnya, Merkel merupakan orang paling berpengaruh nomor 4 di dunia versi Forbes.

Lantas, siapa Angela Merkel?

Dikutip dari Forbes, Merkel menjadi wanita pertama di Jerman yang menjadi konselir di tahun 2005.

Tahun ini, ia menjalani masa jabatannya yang keempat.

Periode ini mungkin akan menjadi masa jabatan terakhir Merkel. Pasalnya, ia telah mengumumkan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai konselir pada tahun 2021.

Ia juga telah mengundurkan diri sebagai pemimpin Christian Democratic Union.

Baca juga: Tempati Rangking 6 Bulu Tangkis Dunia, Ini Profil Jonatan Christie

Ilmuwan di bidang kimia

Sebelum menjabat sebagai konselir, ia merupakan seorang ilmuwan yang menyandang gelar doktor di bidang kimia fisik.

Ia juga pernah menduduki jabatan Menteri Perempuan dan Pemuda Jerman di bawah pimpinan Konselir Kohl di tahun 1991.

Tiga tahun kemudian, wanita berusia 65 tahun tersebut ditunjuk menjadi Menteri Lingkungan, Konservasi Alam dan Keselamatan Nuklir di tahun 1994.

Di tahun 2008, ia menerima penghargaan dari the Charlemagne Prize, sebuah penghargaan yang diberikan kepada orang yang dianggap berjasa dalam layanan unifikasi Eropa.

Tak hanya itu ia juga pernah menerima penghargaan the Presidential Medal of Freedom dari Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.

Peran pentingnya untuk Jerman dan Eropa diganjar penghargaan sebagai Person of the Year oleh majalah Time di tahun 2015, seperti dikutip dari CNN.

Baca juga: Rusia Dilarang Ikut Olimpiade Tokyo dan Piala Dunia Qatar 2022

Menerima pengungsi

Dalam hal penanganan pengungsi, Merkel sempat mendapat kecaman dari dalam maupun luar negeri.

Pasalnya ia memutuskan untuk menerima satu juta pengungsi pada musim gugur 2015 lalu, seperti dikutip dari DW.

Meski banyak mendapat kecaman, Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker justru memuji langkah Merkel.

"Sejarah akan membuktikan bahwa ia benar. Jika ia menutup perbatasan Jerman, maka Austria dan Hongaria akan runtuh karena tingginya jumlah pengungsi," kata Juncker.

Keputusannya untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai konselir Jeman di tahun 2021 menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik akan apa yang terjadi setelah masa Merkel berakhir.

Baca juga: Mengapa Banjir di Venesia Menjadi Perhatian Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com