Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditunjuk Jadi Direktur Utama Bank Mandiri, Ini Profil Royke Tumilaar

Kompas.com - 09/12/2019, 13:03 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.

Royke Tumilaar menggantikan pejabat sebelumnya, Kartika Wirjoatmodjo.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (12/9/2019), pengumuman resmi dilakukan setelah Bank Mandiri melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (9/12/2019) siang.

Siapa Royke Tumilaar dan bagaimana kariernya di dunia perbankan?

Royke merupakan pejabat karier di Bank Mandiri.

Dikutip dari laman resmi Bank Mandiri, Royke Tumilaar bergabung dengan Bank Mandiri pada 1999 melalui Bank Dagang Negara.

Jabatan terakhirnya adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.

Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia yang memulai kiprahnya di Batavia pada 1857.

Paska krisis ekonomi 1998, BDN bersama dengan Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dimerger menjadi Bank Mandiri.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Royke Tumilaar Jadi Dirut Bank Mandiri

Pada 2007, Royke dipromosikan menjadi Group Head Regional Commercial Sales I sampai dengan Mei 2010.

Lalu, pada Agustus 2009, Royke merangkap sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas.

Pada Mei 2010, ia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta sampai Mei 2011.

Selanjutnya, Royke diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institution & Special Asset Management Bank Mandiri.

Pada Maret 2019, Royke menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.

Dari latar belakang pendidikan, Royke meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada 1987.

Pendidikan S-2 dijalaninya di University of Technology Sydney dengan meraih gelar Master of Business Finance pada 1999.

Baca juga: BUMN Terlalu Gemuk, Sekjen PDI-P Minta Erick Thohir Lakukan Restrukturisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com