Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Paus Ditemukan Mati dengan Sampah 100 Kilogram di Perutnya

Kompas.com - 05/12/2019, 17:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Telegraph,BBC

KOMPAS.com - Seekor paus ditemukan mati dalam kondisi memprihatinkan di pantai Skotlandia.

Pasalnya, sampah seberat 100 kilogram memenuhi isi perutnya.

Dikutip BBC, saat dibedah, dari perut paus itu ditemukan di antaranya jaring ikan, tali tambang, tas, dan gelas plastik.

Para ahli paus belum mengetahui secara pasti apakah puing-puing sampah itu menjadi penyebab kematiannya.

Namun, penduduk setempat yang menemukan paus muda itu menyoroti masalah pencemaran laut yang telah meluas.

Parry, seorang warga yang tinggal di dekat Luskentyre mengatakan, kematian paus itu sungguh menyedihkan.

"Itu sangat menyedihkan, terutama ketika Anda melihat jaring ikan dan puing-puing sampah yang keluar daru perutnya," kata Parry.

Parry mengatakan, hampir setiap hari ia berjalan di pantai-pantai dan membawa tas untuk memungut sampah yang ia temui.

Sampah yang ditemukan Parry sebagian besar berhubungan dengan barang-barang yang digunakan untuk menangkap ikan.

"Benda-benda itu bisa dengan mudah terserat atau hilang terbawa badai. Ini menunjukkan masalah yang kita miliki dengan polusi laut," ujar dia.

Sampah yang ditemukan di dalam perut paus yang mati di pantai SkotlandiaBBC/Smass Sampah yang ditemukan di dalam perut paus yang mati di pantai Skotlandia

Anggota dari the Scottish Marine Animal Stranding Scheme (SMASS), sebuah organisasi yang menginvestigasi kematian paus dan lumba-lumba, membedah perut paus itu untuk menemukan penyebab kematiannya.

Dalam keterangan unggahannya, disebutkan bahwa paus tersebut tidak dalam kondisi sangat buruk.

Mereka tidak menemukan bukti bahwa sampah-sampah itu telah memengaruhi kinerja usus.

"Namun, jumlah plastik yang ada di perutnya tetap mengerikan, tentu saja bisa membahayakan pencernaan. Ini menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah laut dan peralatan memancing yang hilang atau terbuang dapat berpengaruh pada kehidupan laut," tulis SMASS.

Puing-puing itu diyakini berasal dari tanah dan industri perikanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com