Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Minuman Probiotik Sembuhkan Kanker Serviks dan Usus Besar, Dokter: Hoaks

Kompas.com - 03/12/2019, 18:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah akun media sosial Instagram yang kerap membagikan tips-tips kesehatan mengunggah sebuah informasi yang menyebut bahwa minuman probiotik bisa menyembuhkan kanker.

Adapun narasi yang ia katakan adalah:

“Minuman probiotik (menyebut merk) sanggup menolong dalam penyembuhan kanker serviks

Minum probiotik (menyebut merk tertentu) sanggup mengurangi risiko dan juga terlebih lagi menolong dalam penyembuhan kanker usus besar (colonrectal cancer)

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Gejala Kanker Paru dengan TBC

Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum untuk meminta pendapatnya.

Saat ditanya, apakah memang minuman probiotik bisa menyembuhkan kanker serviks dan kanker usus, pihaknya mengatakan hal tersebut tidaklah benar.

“Jawabnya gampang, Enggak,” kata dr Tan saat dihubungi Selasa (03/12/2019).

Ia menilai informasi tersebut tidaklah masuk akal.

“Mana ada probiotik jadi kemoterapi? Nggak masuk akal. Jadi memang literasi publik kita masih ngeri ya buat urusan kesehatan,” ujarnya lagi.

Ia menerangkan bahwa minuman probiotik pada dasarnya memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan flora usus besar.

Probiotik kerap diistilahkan sebagai “flora baik” yang disebar di dalam usus, tujuannya adalah agar kuman jahat tidak berkuasa.

Belakangan, Probiotik juga kerap dianggap sebagai functional food yang bisa memiliki manfaat untuk memperbaiki kekebalan tubuh.

“Dengan catatan khusus, probiotik tidak bisa disejajarkan sebagai obat,” ujarnya menekankan.

Baca juga: Cara Benar Mengonsumsi Probiotik

Dr. Tan juga mengatakan setiap probiotik tidak bisa disamaratakan.

Karena setiap kapsul probiotik, maupun minuman probiotik umumnya memiliki strain bakteri yang berbeda-beda.

Cukup makan makanan berserat

Lebih lanjut ia menjelaskan pada dasarnya di setiap usus manusia sudah memiliki banyak bakteri yang baik.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana merawat bakter-bakteri baik itu dengan memberi mereka makanan berserat.

"Probiotik beda dengan prebiotik lho ya. Prebiotik merupakan makanan bagi si probiotik agar ia bisa berkembang baik di usus besar. Prebiotik contohnya adalah serat tidak larut yang kerap disebut sebagai oligosakarida," terangnya.

Sehingga yang perlu dipahami oleh masyarakat yakni, makan sayuran dan buah bukanlah sekedar untuk memudahkan buang air besar, namun penting untuk memberi makanan bakteri baik di usus dan berfungsi untuk menjaga kesehatan usus.

“Mencegah kanker usus sama dengan memelihara kesehatan usus besar. Perbanyak sayur dan buah karena dalam usus besar kita sebenarnya sudah ada miliaran kuman, alias kita bikin sendiri kuman baiknya kalau diberi makan baik-baik,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com