Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan SBY Pilih Lagu Seruling di Lembah Sunyi untuk Ani Yudhoyono

Kompas.com - 01/12/2019, 14:44 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengenang setengah tahun kepergian Ibu Ani Yudhoyono, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempersembahkan sebuah lagu berjudul "Seruling di Lembah Sunyi".

Hal ini disampaikan SBY saat acara "Mengenang Setengah Tahun Berpulangnya Almarhumah Ani Yudhoyono, di di Gunung Gelulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ani Yudhoyono In Memoriam (@aniyudhoyono) on Nov 30, 2019 at 7:46pm PST

Lagu "Seruling di Lembah Sunyi" merupakan lagu yang pernah populer pada tahun 1970-an.

Mengapa SBY memilih lagu ini?

"Ceritanya 2 bulan lalu, jam 10 pagi di Cikeas, hati saya down. Kenangan saya terhadap Almarhumah muncul. Staf yang menemani saya di Cikeas merasakan saya sedih. Setelah shalat Jumat di pendopo, saya bertafakur kenapa saya sedih," ujar SBY.

Baca juga: Setengah Tahun Berpulangnya Ibu Ani, SBY Persembahkan Seruling di Lembah Sunyi

Kemudian, SBY menceritakan, saat itu terlintas lagu "Seruling di Lembah Sunyi".

"Saya undang staf saya, kok muncul Seruling di Lembah Sunyi. Padahal, beberapa saat sebelumnya, saya ingin menyambung silaturahim saya dengan para followers dan netizen," lanjut SBY.

SBY mengibaratkan, ia tengah berada di lembah sunyi. Jika serulingnya indah, maka yang mendengarkan pun tetap indah.

"Di lembah sunyi itu sesekali membunyikan seruling, saran dan pandangan yang baik bagi rakyat Indonesia mungkin akan mendengarkan itu," kata SBY.

SBY mengungkapkan, Seruling di Lembah Sunyi juga dikaitkan dengan saat-saat ketika Sarwo Edhi meninggal dan munculnya artikel In Memoriam Sarwo Edhi.

Penyanyi asli dari lagu ini adalah Nanda Leimena.

SBY mengatakan, pihaknya telah menghubungi pihak keluarga Nanda karena ada beberapa kalimat yang diganti dalam persembahan lagu untuk Ibu Ani Yudhoyono ini.

Penggunaan lagu ini juga sudah mendapat izin dari pihak keluarga sehingga dapat diluncurkan.

Baca juga: 100 Hari Ani Yudhoyono dan SBY yang Akhirnya Kembali Bicara Politik...

SBY menyanyikan langsung lagu persembahannya ini dengan aransemen karya Tohpati.

Menurut SBY, ini adalah kesempatan yang baik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai dirinya yang semakin jarang muncul di hadapan publik.

"Berdiam diri adalah hak saya, pilihan saya. Sambil melakukan healing, proses saya, mengapa terus melaksanakan healing proses untuk healing my heart, dan build my hope karena terus terang keluarga dan saya merasakan kehilangan," papar SBY.

Namun, ia sadar bahwa hidupnya harus terus berjalan.

"Kehilangan ini greatest lost, tapi saya sadar saya harus bangkit dan melanjutkan hidup, karena saya yakin ibu Ani di dunia yang baru ingin saya melanjutkan hidup ke depan ini," kata SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com