Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Ulang Tahun, Pak Raden!

Kompas.com - 28/11/2019, 06:17 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pada pembuatan film Si Unyil, Suyadi bertugas sebagai penata artistik dan pencipta boneka-boneka Si Unyil, sedangkan Kurnain Suhardiman bertugas sebagai penulis cerita.

Kurang lebih 300 boneka telah diciptakan oleh Suyadi dalam proses pembuatan film Si Unyil.

Seiring populernya film Si Unyil, nama Suyadi pun mulai tenggelam dan digantikan oleh nama tokoh imajiner yang ia perankan, yaitu Pak Raden.

Namun, di balik kepopuleran Si Unyil, Suyadi mengakui bahwa banyak instansi dan departemen yang nimbrung dan ingin memanfaatkan popularitas film itu.

"Film kalau kelewat sarat beban dan pesan akan jadi tak menarik dan membosankan. Padahal anak-anak sebenarnya membutuhkan hiburan. Ini yang sering dilupakan orang," kata Suyadi, dikutip dalam pemberitaan Harian Kompas, 22 Mei 1983.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Tragedi Ambruknya Jembatan Mahakam

Perasaan serupa juga dikeluhkan oleh Kurnain Suhardiman. Dalam Harian Kompas, 18 Februari 1990, Kurnian mengaku sering dibuat pusing dengan saratnya pesan dan misi titipan.

Menurut Suyadi, hal terberat dalam pembuatan filam Si Unyil adalah menjaga agar film tetap bertahan dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.

Usaha keras mereka pun terbayarkan dengan catatan rekor yang dicapai film Si Unyil. Film ini mencatat rekor sebagai serial terpanjang di TVRI, karena telah diproduksi lebih dari 500 seri.

Bahkan, Marselli dalam artikelnya "TVRI adalah Si Unyil" yang diterbitkan di Harian Kompas, 31 Maret 1985, menganggap bahwa pencapaian Si Unyil sejajar dengan dengan perjalanan TVRI.

Tak hanya itu, boneka-boneka ciptaan Suyadi juga dijadikan UNICEF sebagai model pembuatan film anak dengan biaya murah tetapi layak di negara-negara dunia ketiga.

Sepeninggal Kurnain di tahun 1991, tongkat estafet film Si Unyil pun dilanjutkan oleh Suyadi.

Akhir hidup

Setelah Si Unyil tak lagi tayang, Pak Raden hanya menggantungkan hidupnya melalui mendongeng, menulis buku anak, dan melukis.

Dengan memakai pakaian khas karakter Pak Raden dalam film Si Unyil, lengkap dengan kumis tebalnya, Suyadi kerap diundang untuk mendongeng dalam berbagai acara anak.

Dikutip dari Harian Kompas, 20 Desember 2005, komitmen dan perhatiannya terhadap budaya Indonesia itu pun membuatnya meraih penghargaan Anugerah Kebudayaan 2005 sebagai penulis buku anak yang berdedikasi.

Akan tetapi, penghargaan itu tak lantas mengubah hidup Pak Raden yang serba pas-pasan dan jauh dari kata layak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com