Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Syarat SBMPTN, Apa Saja Ketentuan, Materi, dan Jadwal UTBK 2020?

Kompas.com - 24/11/2019, 08:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penerimaan mahasiswa baru PTN tahun 2020 dilaksanakan melalui tiga jalur dengan masing-masing kuota yang berbeda, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri.

Jalur SNMPTN memiliki kuota minimum 20 persen dari daya tampung PTN. Jalur SBMPTN memiliki kuota minimum 40 persen. Sedangkan seleksi mandiri memiliki kuota maksimum 30 persen dari daya tampung PTN.

Berdasarkan kuota tersebut, jalur dengan kuota paling besar adalah SBMPTN. Dalam jalur ini, UTBK adalah hal yang harus dipahami dengan baik.

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui akun twitternya di @ditjen_belmawa pun menghimbau para calon mahasiswa baru untuk memahami UTBK terlebih dahulu.

Baca juga: Ingin Raih Beasiswa SNMPTN dan SBMPTN 2020? Perhatikan 6 Hal Ini

Adapun UTBK merupakan singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer. Materi tes dari UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TKA).

Kelompok ujian dari UTBK terdiri atas tiga jenis, yaitu Saintek (IPA), Soshum (IPS), dan campuran (IPC).

Pelaksanaan tes dilakukan selama 7 hari dengan 14 sesi, yaitu 2 sesi setiap harinya.

Untuk pelaksanaan tes bagi peserta tunanetra, ada jadwal dan waktu tersendiri.

Sementara, dalam UTBK 2020, setiap peserta diperbolehkan mengikuti tes sebanyak satu kali. Untuk hasilnya, setiap peserta akan diberikan hasil tes secara individu.

Ketentuan UTBK 2020

Untuk mengikuti UTBK 2020, berikut adalah ketentuannya:

  • Siswa SMA/MA/SMK Kelas 12 pada tahun 2020 atau peserta didik Paket C tahun 2020
  • Lulusan SMA/MA/SMK/Sederajat tahun 2018 atau 2019 atau lulusan paket C
  • Peserta yang akan memilih prodi Saintek mengikuti TPS dan TPA Saintek
  • Peserta yang akan memilih prodi Soshum mengikuti TPS dan TPA Soshum
  • Peserta yang akan memilih prodi campuran (Saintek dan Soshum) mengikuti TPS, TPA Saintek, dan TKA Soshum.
  • Hasil UTBK tahun 2020 hanya berlaku untuk penerimaan tahun 2020
  • Peserta tes membayar baya UTBK

Materi Ujian

Kelompok ujian Saintek memiliki materi ujian berupa TPS dan TKA Saintek yang terdiri atas Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi. Alokasi waktu pengerjaannya adalah 180 menit.

Kemudian, untuk kelompok ujian Soshum memiliki materi ujian berupa TPS dan TKA Soshum yang terdiri atas Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Alokasi waktu pengerjaannya adalah 180 menit.

Terakhir, untuk kelompok ujian campuran, materi yang diujikan adalah gabungan dari Saintek dan Soshum dengan alokasi waktu pengerjaan sebanyak 255 menit.

Melansir dari pemberitaan Kompas.com (15/11/2019), berikut adalah jadwal UTBK dan SBMPTN 2020:

Jadwal UTBK 2020

  1. Registrasi Akun LTMPT: 7 Februari–5 April 2020
  2. Pendaftaran UTBK: 30 Maret - 11 April 2020
  3. Pelaksanaan UTBK: 20-26 April 2020
  4. Pengumuman Hasil UTBK: 12 Mei 2020

Jadwal pelaksanaan UTBK terbagi menjadi dua sesi yang terdiri dari:

  1. UTBK Soshum dan Saintek:
    - Sesi Pagi: 07.00 – 10.30
    - Sesi Siang: 12.30 – 16.15
  2. UTBK Campuran:
    - Sesi Pagi: 07.00 – 11.45
    - Sesi Siang: 12.30 – 17.15

Jadwal SBMPTN 2020

  1. Pendaftaran SBMPTN: 2 – 13 Juni 2020
  2. Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SBMPTN: 30 Juni 2020 (Pukul 15.00 WIB)

(Sumber: Kompas.com/Yohanes Enggar Harususilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com