Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Nasi, Berikut 3 Bahan Makanan yang Harus Dihindari Penderita Autoimun

Kompas.com - 22/11/2019, 05:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak didiagnosis menderita penyakit autoimun, penyanyi Ashanty memiliki banyak pantangan makanan.

Mengutip laporan Kompas.com, Kamis (21/11/2019), Ashanty harus mengonsumsi makanan yang organik tanpa campuran zat kimia buatan.

Ashanty juga dilarang mengonsumsi makanan bertepung seperti nasi.

Setiap jenis penyakit imun memang memiliki gejala yang berbeda.

Namun, riset 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Current Allergy and Asthma Reports membuktikan sebagian besar jenis dan gejala autoimun sangat terpengaruh oleh pilihan makanan.

Selain nasi, penderita autoimun juga disarankan untuk menghindari bahan makanan berikut:

1. Gluten

Gluten merupakan bahan utama dalam banyak makanan yang mengandung tepung. Bagi siapa pun yang menderita penyakit celiac, menghindari gluten sangat penting.

Banyak penderita autoimun yang sangat sensitif terhadap gluten.

Gluten biasanya ditemukan dalam makanan seperti gandum, mi, sereal, pasta, serta kue dan biskuit yang terbuat dari tepung.

Bagi sebagian orang, gluten juga bisa memicu kebocoran pada usus.

Riset 2014 yang diterbitkan dalam Best Practice & Research: Clinical Gastroenterology juga membuktikan, gluten dapat dapat menyebabkan peradangan yang dapat memperburuk kondisi autoimun seperti multiple sclerosis, asma, dan rheumatoid arthritis.

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun seperti yang Dialami Ashanty

2. Gula

Penderita autoimun sangat rentan terhadap efek negatif dari gula.

Riset tahun 2015 yang diterbitkan dalam Frontiers of Immunology membuktikan asupan gula dapat meningkatkan risiko diabetes tipe satu pada anak-anak dengan risiko genetik.

Selain itu, penelitian tahun 1973 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, turut menambah daftar efek negatif gula bagi penderita autoimun.

Menurut riset tersebut, segala jenis gula dapat merusak fungsi sistem kekebalan tubuh dan melukai kemampuan sel darah putih untuk melakukan pertempuran melawan ancaman.

3. Bahan makanan hewani

Banyak protein hewani, seperti yang ditemukan dalam daging, susu, dan telur, dapat menyebabkan respons peradangan dalam tubuh dan memperburuk kondisi autoimun.

Riset dalam American Journal of Cardiology telah menunjukkan sekali saja mengonsumsi makanan hewani tinggi lemak dapat menyebabkan lonjakan peradangan yang memuncak sekitar empat jam.

Pada dasarnya, lemak hewani dapat melumpuhkan arteri dan memotong volume aliran hampir setengah.

Riset lain juga menemukan konsumsi produk hewani dapat memicu serangan autoimun pada orang dengan kondisi seperti radang sendi.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com