Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aman, Kondisi Terkini Gunung Merapi Pagi Ini

Kompas.com - 18/11/2019, 07:22 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Merapi dilaporkan terpantau aman pada Senin (18/11/2019) pagi ini.

Informasi tersebut dikeluarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo Senin (18/11/2019).

"Aman pagi ini," ujar Agus menjawab Kompas.com.

Meski demikian, masih diberlakukan larangan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Merapi.

Alasannya, Gunung Merapi masih berada dalam status Waspada Level II.

Baca juga: Sampai Kapan Merapi Akan Terus Erupsi?

Sementara, melalui keterangan tertulis, Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menyebutkan, saat ini Merapi terlihat jelas dari pos pemantauan dan tertutup Kabut 0-II.

"Asap kawah tidak teramati," ujar Kasbani.

Selain itu, melalui rekaman seismograf, pada Minggu, tercatat Merapi mengalami 1 kali gempa letusan atau erupsi, 14 kali gempa guguran, 3 kali gempa low frequency.

Lebih lanjut, gunungapi ini juga mengalami 52 kali gempa hybrid atau fase banyak, 7 kali gempa vulkanik dangkal, dan 4 kali gempa vulkanik dalam.

Oleh karena itu, PVMBG menyatakan Merapi masih memiliki potensi ancaman bahaya.

Ancaman bahaya itu berupa luncuran awan paans dari runtuhnya kubah lava serta jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

Baca juga: Soal Aktivitas Kegempaan dan Letusan Merapi, Ini Analisis BPPTKG

Dengan adanya aktivitas ini, masyarakat diharapkan waspada dan mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," kata Kasbani.

Sebelumnya, Gunung Merapi mengalami erupsi pada Minggu, (17/11/2019).

Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 1.000 meter dari puncak gunung atau setinggi 3.968 dari atas permukaan laut.

Pada Minggu siang, dilaporkan abu vulkanik sudah tak terlihat keluar dari Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com