Selain itu, kelebihan lain dari padi itu adalah petani hanya membeli bibit unggul sekali. Selanjutnya, petani bisa memakai bibit hasil panen tanpa penurunan kualitas.
Meski demikian, Fatmawati juga memiliki banyak kelemahan, di antaranya adalah padi agak sulit rontok sehingga memerlukan alat perontok.
Baca juga: Nama Spesies Cecak Baru Terinspirasi Dari Ahok
Sebelum Anggur Jan Ethes dan Padi Fatmawati, lebih dulu muncul nama Padi Sintanur di tahun 2001, saat Presiden Abdurrahman Wahid menjabat.
Nama Sintanur merujuk pada nama istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.
Adalah Adijono Partoatmodjo, pemulia tanaman padi di Badan Litbang Departemen Pertanian, sosok dibalik penemuan varietas Padi Sintanur itu.
Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 1 Februari 2001, Padi Sintanur termasuk dalam variates padi aromatik yang unggul.
Sebelum Padi Sintanur, Adijono telah menemukan varietas padi aromatik lain yang diberi nama Padi Bengawan Solo pada tahun 2001.
Menurut Adijono, untuk mendapatkan varietas baru, diperlukan tetua dan untuk Sintanur tetua betinanya adalah padi ketan jenis Lusi disilangkan dengan padi aromatik Bengawan Solo sebagai tetua jantan.
Sintanur bisa disebut merupakan perbaikan dari Bengawan Solo.
Sumber: Harian Kompas, Kompas.com (Ade Miranti Karunia | Editor: Bambang Priyo Jatmiko)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.