Virus CSF dapat bertahan hidup dalam daging babi dan produk daging babi olahan selama berbulan-bulan, ketika daging disimpan di lemari es dan selama bertahun-tahun ketika dibekukan.
Penyakit ini memiliki bentuk akut dan kronis, dan dapat berkisar dari ringan hingga parah, dengan mortalitas tinggi, atau bahkan tidak terlihat.
Di antaranya adalah demam, kehilangan nafsu makan, kelemahan, konjungtivitis, sembelit diikuti oleh diare, dan gaya berjalan yang tidak stabil.
Beberapa hari setelah timbulnya tanda-tanda klinis, telinga, perut dan paha bagian dalam mungkin menunjukkan perubahan warna menjadi ungu.
Bila mendapati babi yang terkena infeksi virus tersebut, harus segera disembelih dan bangkainya dikubur atau dibakar.
Pencegah pertama wabah CSF adalah dengan pemberian antibiotik profilaksis.
Ketika wabah sudah terjadi, banyak tindakan yang harus segera dilakukan, di antaranya:
Baca juga: 6 Penyebutan Penyakit yang Hanya Ada di Indonesia, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.