Bentuk biduran akut ini tergolong ringan. Luka goresan yang berlebihan atau tekanan terus menerus pada kulit menjadi penyebabnya. Dermatografi seringkali hilang dengan sendirinya dalam waktu yang singkat tanpa memerlukan pengobatan tertentu.
5. Biduran akibat suhu
Perubahan pada suhu juga dapat menyebabkan biduran pada orang yang sensitif. Biduran jenis ini terjadi karena air atau udara dingin. Panas tubuh akibat aktivitas fisik juga dapat menyebabkan biduran. Begitu pula dengan paparan cahaya matahari.
6. Biduran akibat infeksi
Baik infeksi bakteri maupun virus dapat menyebabkan biduran. Biduran akibat infeksi bakteri juga dapat disertai dengan infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan. Virus yang menyebabkan infeksi monoukleosis, hepatitis, dan pilek juga dapat menyebabkan biduran.
Baca juga: Mata Berwarna Kuning? Waspada Penyakit Kuning
Pengobatan terhadap biduran, terutama yang berjenis kronis harus dilakukan dengan menghubungi dokter kulit.
Melansir dari laman American Academy of Dermatology, adapun hal-hal yang dapat dilakukan di rumah saat menderita biduran adalah:
Perubahan pada gaya hidup dapat membantu seseorang untuk tidak terkena biduran lagi di kemudian hari. Jika anda memiliki alergi dan mengetahui sumber alergi, menghindari faktor tersebut adalah salah satu cara.
Selain itu, menghindari lingkungan-lingkungan dengan kelembaban tinggi atau tidak mengenakan baju ketat juga dapat dijadikan upaya pencegahan biduran.
Baca juga: Mengenal Penyakit Ginjal, dari Penyebab hingga Pencegahannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.