Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh APBD DKI yang Berujung pada Mundurnya Dua Pejabat...

Kompas.com - 02/11/2019, 13:58 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dua orang pejabat di lingkungan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta mengajukan pengunduran diri dari jabatannya setelah mencuatnya anggaran yang dianggap ganjil pada APBD DKI Jakarta 2020.

Dua pejabat itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Mahendra Satria dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Edy Junaedi.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir, rincian anggaran APBD DKI Jakarta menjadi sorotan karena adanya anggaran yang dianggap tak masuk akal.

Menurut analis kebijakan publik Agus Pambagio, pengunduran diri kedua pejabat ini merupakan bentuk pertanggungjawaban secara pribadi merespons keramaian yang terjadi.

"Itu kan masing-masing sebagai rasa tanggung jawab. Kan di seluruh dunia kalau bertanggung jawab ya dia harus mundur. Bukan melemparkan tanggung jawab," kata Agus dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).

Baca juga: Kritik Ernest Prakasa hingga Tompi soal Anggaran Fantastis APBD DKI

Meski demikian, menurut Agus, tanggung jawab yang lebih besar juga ada di tangan pemimpin yang lebih tinggi yaitu gubernur.

"Gubernur kan penanggung jawab. Meskipun itu masih draf awal, itu sudah atas persetujuan gubernur. Tidak mungkin Gubernur tidak setuju, ini urusan anggaran," kata dia.

"Besaran anggaran itu kan, orang mau berangkat perang izin komandannya. Bagaimana mungkin tidak izin komandannya? Komandannya tahu," kata dia.

Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (31/10/2019), Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Edy Junaedi menyampaikan surat pengunduran diri kepada Gubernur DKI Jakarta melalui Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Edy memutuskan mundur dari jabatannya setelah pengalokasian anggaran sejumlah Rp 5 miliar untuk influencer asing mempromosikan wisata Jakarta ramai diperbincangkan publik.

Namun, hal itu disanggah oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Chaidir.

“Tidaklah, tidak ada kaitan ke situ. Dia mau mengundurkan diri saja, mengundurkan diri atas permintaan sendiri,” ujar dia sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis.

Baca juga: APBD DKI Uang Rakyat, Rencana Anggarannya Harus Dibuka ke Publik

Chaidir menyebutkan, Edy mundur karena keinginannya menjadi staf di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Sehari setelahnya, Jumat (1/11.2019), Kepala Bappeda Mahendra juga mengajukan mundur.

Kepada Gubernur Anies Baswedan, ia menyebut kondisi saat ini memerlukan keberadaan Bappeda yang lebih baik, untuk itu ia menyatakan mundur.

“Seperti kita ketahui, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang membutuhkan tentunya kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri,” kata Mahendra di Balai Kota.

Permohonan pengunduran diri yang diajukan Mahendra diterima oleh Anies.

Mahendra kembali menempati posisi lamanya sebagai widyaiswara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta.

Sementara, Kepala Bappeda akan digantikan oleh Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman Suharti, dengan status pelaksana tugas.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pos anggaran dalam RAPBD DKI Jakarta 2020 menjadi perbincangan.

Pos anggaran itu di antaranya pembelian lem aibon Rp 82,8 miliar, pulpen Rp 124 miliar, pembuatan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, hingga dana untuk influencer asing Rp 5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com