Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Ernest Prakasa hingga Tompi soal Anggaran Fantastis APBD DKI

Kompas.com - 01/11/2019, 09:32 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Temuan penggunaan dana fantastis dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020 mencuri banyak perhatian.

Salah satunya, pembelian lem aibon sebesar Rp 82 miliar.

Dua artis Tanah Air, Ernest Prakasa dan Tompi ikut memberi tanggapan terkait hal itu.

1. Anies Baswedan harus bertanggung jawab

Sutradara Ernest Prakasa ikut berkomentar tentang respons Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tentang pengeluaran ganjil dari rencana APBD DKI Jakarta tahun 2020.

Baca juga: Menurut Ernest, Anies Bertanggung Jawab atas Anggaran Fantastis DKI

Menurut Ernest, sebagai seorang pemimpin, Anies seharusnya tidak melemparkan masalah yang terjadi kepada bawahannya.

"Menurut gue sebagai pemimpin seharusnya ia bertanggung jawab aja kalau ada kesalahan. Jangan buang body gitu aja," kata Ernest saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon. Kamis (31/10/2019).

Ernest menyebut Anies terkesan menyalahkan pegawainya dan sistem elektronik APBD Pemprov DKI.

Ernest Prakasa dalam jumpa pers peluncuran soundtrack film Imperfect di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).KOMPAS.com/IRA GITA Ernest Prakasa dalam jumpa pers peluncuran soundtrack film Imperfect di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

2. Tegas tolak pembelian Aibon

Ernest tegas menolak pembelian lem aibon masuk dalam anggaran APBD DKI Jakarta tahun 2020.

Ernest mengaku tidak rela bila pajak yang selama ini dia bayar digunakan untuk membeli hal-hal yang tidak masuk akal.

"Ya sebagai warga negara yang taat pajak tentu gua enggak mau dong pajak gua dipakai buat beli lem aibon Rp 80 miliar," ucap Ernest.

Baca juga: Ernest Prakasa: Enggak Rela Pajak Gue Buat Beli Lem Aibon Rp 80 Miliar

"Semua orang yang bayar pajak pasti gondok lah siapa sih yang rela hasil kerja keras bayar pajak terus pajaknya dipakai buat hal-hal yang enggak masuk akal, enggak rela lah," sambungnya.

Sementara itu, menurut Pemprov DKI, ada kesalahan ketik pada anggaran tersebut.

3. Ernest senang PSI kawal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com