Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Kompas.com - 29/10/2019, 05:47 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan asli Indonesia, tempe masih menjadi primadona di semua kalangan.

Kata tempe telah disebut dalam Serat Centini dan buku History of Java karya Stanford Raffles.

Makanan berbahan dasar kedelai ini tak hanya enak untuk dikonsumsi, tapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

WHO bahkan mengakuinya sebagai makanan berkhasiat yang dapat mencegah dan mengatasi berbagai penyakit.

Hal tersebut didasarkan atas hasil penelitian tentang senyawa pembentuk tempe di sejumlah negara maju, seperti Jepang, AS, Inggris, dan Jerman.

Berikut 4 manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi tempe:

Diet

Dikutip dari Kompas.com (14/10/2019), hasil fermentasi kedelai dengan inokulum Rhizopus sp. yang berwarna putih kapas merupakan jamur yang dapat mengurangi protein dalam kedalai.

Hasil penguraian itu akan menjadi asam amino, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.

Salah satu manfaat tempe bagi perempuan adalah membuat tubuh tetap langsing dan mendukung program diet atau penurunan berat badan.

Dibandingkan mengonsumsi makanan rendah kalori buatan pabrik, tempe bisa menjadi alternatif terbaik untuk menurunkan berat badan.

Meski kandungan lemak dalam tempe cukup tinggi, tapi tempe juga mengeluarkan enzim lipase yang akan memecah lemak itu menjadi asam lemak yang dibutuhkan tubuh.

Baca juga: Memek, Makanan Khas Aceh yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Pertumbuhan Anak

Masih dari sumber yang sama, berdasarkan data Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tempe merupakan makanan yang kaya akan gizi dan mengandung protein nabati dan asam amino.

Tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin B, zat besi, zinc, isoflavon, lemak nabari, fosfor, dan karoten.

Protein pada tempe bisa menjadi pengganti kebutuhan protein yang didapat dari daging atau protein hewani.

Apalagi tempe merupakan makanan yang relatif murah, sehingga bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.

Kandungan protein, vitamin, dan mineral inilah yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak.

Maka, tak heran jika tempa dianjurkan sebagai makanan pendamping ASI.

Membuat Kulit Lebih Cantik

Memiliki kulit cantik adalah idaman semua wanita.

Kulit merupakan bagian tubuh paling luar dan sering terpapar langsung oleh polutan dan bakteri.

Salah catu cara untuk merawat kulit agar tetap cantik mengonsumsi tempe.

Protein, kalsium, dan vitamen E yang terkandung dalam tempe memiliki manfaat untuk meredakan keriput.

Selain itu, kandungan tersebut juga mampu mengencangkan kulit, sehingga tampak lebih muda.

Baca juga: Mi Instan Bisa Jadi Makanan Sehat, Begini Cara Masaknya

Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Selain hal di atas, konsumsi kedelai mampu memperbaiki kesehatan jantung.

Sebuah penelitian dilakukan di Kota Bogor dengan jumlah sampel sebanyak 53 wanita menopause.

Para wanita tersebut diberikan 160 gram tempe setiap hari selama empat minggu.

Jumlah tersebut setara dengan empat potong tempe ukuran sedang.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian tempe sebanyak 160 gram setiap hari selama empat minggu dapat memperbaiki profil lipid yaitu menurunkan kadar kolesterol total, K-LDL, dan trigliserida.

Tempe juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan SOD serta menurunkan MDA dan oksidasi LDL.

Hasil penelitian ini secara bermakna menunjukkan bahwa tempe mempunyai kemampuan untuk menurunkan faktor risiko penyakit jantung koroner.

Penelitian tersebut merupakan disertasi dari Diah Mulyawati Utari dengan judul "Efek Intervensi Tempe terhadap Profil Lipid, Superoksida Dismutase, LDL Teroksidasi dan Malondialdehyde pada Wanita Menopause".

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Mentawai, Ratusan Orang Meninggal

Sumber: Kompas.com (Dian Maharani/Agustina | Editor: Bestari Kumala Dewi/Luis Kus Anna/Syafrina Syaaf).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com