Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Pelantikan dan Kabinet Jokowi, Pengamat: Akan Mudah Reshuffle

Kompas.com - 21/10/2019, 19:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Jokowi resmi disahkan sebagai Presiden Republik Indonesia Periode 2019-2024 pada Minggu (20/10/2019).

Saat prosesi pelantikan, Jokowi diberi kesempatan untuk memberikan pidato pertamanya sebagai presiden RI periode 2019-2024.

Terkait apa yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya, Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukamjati menilai pidato presiden mengindikasikan bahwa di pemerintahan Jokowi ke depan reshuffle kabinet akan mudah terjadi.

“Menurut saya Jokowi tak ada beban, kemungkinan tak akan segan-segan reshuffle kabinet,” ujarnya.

Pendapat tersebut menurutnya karena dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa ia tak akan segan memberikan sanksi pencopotan kepada mereka yang tak sevisi.

Baca juga: Korupsi Tak Disinggung dalam Pidato Pelantikan, ICW: Anak Tiri di Periode ke-2 Jokowi

Sebelumnya, dalam pidato, Jokowi memang menyampaikan dirinya tak akan memberi ampun dan memastikan akan mencopot siapapun baik menteri, pejabat atau birokrat yang tak serius menjamin tercapainya pembangunan.

Selain itu, indikasi tersebut ditunjukkan pada fokus pidato yang hanya menyampaikan 5 poin.

Dalam ke lima poin itu Mada menyoroti tidak adanya narasi-narasi besar seperti korupsi, isu lingkungan, maupun Hak Asasi Manusia yang disampaikan presiden dalam pidatonya.

“Bagaimanapun juga pembangunan agenda dari 5 poin itu jadi dasar Jokowi membentuk kabinet selain mempertimbangkan konstelasi politik yang ada," ungkap Mada.

"Jangankan konstelasi politik, isu soal korupsi, lingkungan hidup tak disentuh, sehingga menurut saya memang benar Jokowi tak ada beban,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam pidatonya Jokowi menyampaikan 5 poin tentang apa yang akan ditekankan dalam pemerintahannya 5 tahun ke depan.

Poin-poin tersebut adalah mengenai Pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, serta transformasi ekonomi.

Mada menganggap, apa yang disampaikan presiden menggambarkan sisi di mana Jokowi terlihat berambisi, namun sekaligus juga menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok yang visioner.

“Sebenarnya dia mulai dari tujuan agar Indonesia keluar dari jebakan pendapatan negara-negara di kelas menengah. Sehingga ia berharap 2045 Indonesia bisa sejajar dengan 5 raksasa ekonomi dunia," kata Mada.

"Di satu sisi kita melihatnya ambisius, tapi di sisi lain menunjukkan sisi visioner dalam membawa Indonesia ke depan,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com