Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal Menarik di Acara Pelantikan Presiden 2019

Kompas.com - 21/10/2019, 07:31 WIB
Rosiana Haryanti,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Dari situ, Jokowi-JK diarak dengan kereta kencana menuju Monas. DI bagian selatan Monas, sudah dibangun panggung untuk keduanya menyapa rakyat yang berkumpul.

Di tempat itu, Jokowi menyampaikan pidato keduanya sebagai Presiden didampingi oleh Jusuf Kalla.

Namun suasana keakraban dengan rakyat tak terlihat pada acara pelantikan kali ini. Sejak pagi sebelum pelantikan, jalanan di sekitar Istana dan gedung DPR/MPR sudah ditutup. Selain itu, usai pelantikan,Jokowi-Ma'ruf langsung menuju Istana.

Tak ada acara arak-arakan dan karnaval budaya seperti lima tahun silam.

Padahal sejumlah relawan dan pendukung sudah menyiapkan karnaval budaya. Namun acara tersebut dibatalkan karena permintaan Jokowi sendiri.

5. Dihadiri 19 pemimpin negara

Proses pelantikan ini juga dihadiri oleh 19 pemimpin negara sahabat. Mereka di antaranya adalah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Lalu ada pula Raja eSwatini Raja Mswati III, Wakil Presiden Myanmar Henry Van Thio, Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok Wang Qishan, serta sejumlah utusan pemimpin negara lain.

6. Salah dengar nama

Acara pelantikan kali ini juga diwarnai kejadian menarik yang mengundang tawa.

Peristiwa itu terjadi saat Ketua DPR Bambang Soesatyo membacakan nama-nama utusan khusus sejumlah negara yang menghadiri pelantikan.

Ketika nama dibaca, masing-masing utusan akan berdiri.

saat nama Utusan Khusus Presiden Republik Demokratik Rakyat Laos Saleumxay Kommasith disebut, Utusan Khusus Presiden Republik Korea, Noh Young-min berdiri.

Ia lalu berdiri dan terlihat bingung saat menyadari bukan namanya yang dipanggil.

Bambang lalu menyebut nama Utusan Khusus Presiden Republik Filipina, Teodoro Locsin Jr. Segera setelah namanya disebut, Teodoro berdiri.

Namun, Utusan Khusus Presiden Persatuan Uni Emirat Arab, Syekh Nahyan Mubarak Al Nahyan yang saat itu duduk di depan Teodor juga turut berdiri dan melambaikan tangan.

Setelah itu Bambang mengumumkan nama Utusan Khusus Presiden Republik Korea, Noh Young-min. Baru setelah itu, yang bersangkutan berdiri kembali dan membungkukkan badan.

Ketika nama Syekh Nahyan Mubarak Al Nahyan disebut, dia berdiri untuk kedua kalinya sambil melambaikan tangan. Saat itu juga, para tamu dan hadirin tertawa singkat.

(Sumber: Kompas.com/Diamanty Meliana, Dani Prabowo, Ihsanuddin, Kristian Erdianto, Rosiana Haryanti)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com