Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kucing Dicekoki Ciu, Kenapa Warganet Mudah Sekali Marah?

Kompas.com - 20/10/2019, 08:12 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seekor kucing yang tengah sekarat diduga akibat dipaksa minum cairan dari dalam gelas yang diduga merupakan ciu atau minuman beralkohol ramai beredar di media sosial baru-baru ini.

Pasalnya, video yang diunggah oleh akun Twitter James, @tolovesme ini menimbulkan respons yang tinggi dari pengguna Twitter lainnya.

Mayoritas pengguna Twitter menuliskan tanggapan mereka yang marah dengan perlakuan yang dialami kucing tersebut.

"Liat ini jantung langsung degdegan parah. Emosi, sedih, campur aduk jadi satu. Sebegitu sayangnya saya sama kucing, enggak bisa lihat ada orang yang tega. Salah apa sih kucing itu sama kamu? Dosa apa sih yang sudah dia buat?," tulis akun @vinsnaa dalam twitnya.

"Sekesel-keselnya saya sama kucing enggak akan tega buat ngelakuin hal sekejam itu..walau kucing tetangga udah makan burung peliharaan saya, jebolin atap rumah, geser genteng rumah sampai pada bocor pas ujan, berak sembarangan, hobi nyuri makanan di meja, tapi kalau mau marah enggak tega mukanya terlalu lucu," tulis akun @jaki_zackski dalam twitnya.

"Biadab kejam sekali. Semoga pelaku juga akan mendapat perlakuan yang sama. Biar dia rasakan apa yang kucing tersebut rasakan," tulis akun @EmmySumangkut dalam twitnya.

Menilik fenomena tersebut, dokter spesialis kesehatan jiwa di RS Gading Pluit, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dr Dharmawan AP, SpKJ mengungkapkan bahwa fenomena warganet yang marah dengan video kucing yang viral merupakan reaksi yang reaktif dari masyarakat.

"Ini kan masyarakat yang belum dewasa menyikapi media sosial. yang posting pun tidak bijaksana, yang bereaksi kan sama aja yang reaktif terhadap suatu kasus baik di medsos maupun langsung kejadian di masyarakat," ujar Dharmawan saat dihubungi Kompas.com,  Sabtu (19/10/2019).

"Masyarakat yang reaktif, bukan asertif," kata dia.

Baca juga: Viral Video Kucing Diberi Ciu, Bagaimana Ceritanya?

Adapun asertif merupakan kemampuan untuk mengomunikasikan apa yang diinginkan dan dipikirkan kepada orang lain, namun tetap menjaga dan menghargai perasaan pihak lain.

Menyoal jika ada unggahan yang menimbulkan emosi, Dharmawan menyarankan agar warganet sebaiknya memiliki pendidikan kesehatan jiwa.

"Pendidikan kesehatan jiwa masyarakat harusnya bisa menghasilkan masyarakat yang bisa mengonfirmasi dulu setiap ada stimulus (tabbayun)," ujar Dharmawan.

Menurutnya, luapan emosi yang dituliskan warganet merupakan reaksi bahwa ciu tidak boleh diberikan pada binatang.

Tak hanya itu, tindakan merekam video juga dinilai tidak sesuai dengan etika bersikap terhadap makhluk hidup.

"Jadi, boleh saja bereaksi menentang sikap tidak berperasaan pada sesama makhluk hidup, tapi reaksi yang asertif bukan reaktif," ujar Dharmawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com