Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Topan Hagibis, Dampak dan Fenomenanya...

Kompas.com - 13/10/2019, 09:47 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Topan ini juga dikhawatirkan menyebabkan lebih dari 100 sungai meluap.

Baca juga: Typhoon Hagibis Mendekati Jepang, Tagar #SaveJapan Muncul di Twitter

Pembatalan penerbangan

Berbagai dampak timbul akibat bencana Topan Hagibis, sebagian besar transportasi umum utamanya kereta api dan pesawat, ditangguhkan atau dibatalkan pada Sabtu.

Perusahaan All Nippon Airways menyampaikan pihaknya membatalkan semua penerbangan domestik pada hari Sabtu ke dan dari bandara Haneda dan Narita.

Sedangkan Japan Airlines membatalkan hampir semua penerbangannya.

JR Central juga membatalkan semua layanan Shikansen antara Tokyo dan Nagoya pada Sabtu, dan JR West menangguhkan berbagai jalur antara stasiun Shin-Osaka dan Okayama sejak sore dan seterusnya.

Bahkan, terkait peristiwa ini, pertandingan Piala Dunia Rugby terpaksa dibatalkan.

Jadwal pertandingan seharusnya adalah Selandia Baru dengan Italia dan Inggris dengan Prancis.

Pertandingan yang seharusnya diadakan di Stadion Nissan di Yokohama dan Stadion Toyota di Prefektur Aichi untuk pertama kalinya dibatalkan dalam sejarah Piala Dunia Rugby.

Badai juga memaksa adanya penutupan di Tokyo Disneyland dan Drisney Sea. Grand Prix Suzuka pun juga terancam terganggu.

Bahasa Tagalog

Topan Hagibis yang merupakan badai topan besar dan menakutkan selama 6 dasawarsa ini ternyata namanya berasal dari bahasa Tagalog, Filipina.

Melansir dari ABS CBN Hagibis memiliki makna kecepatan dan kekuatan.

Adapun selama ini, penamaan siklon merupakan sumbangan nama yang diberikan oleh 14 negara dan wilayah.

Tak hanya itu, Hagibis, ternyata juga memiliki kesamaan nama dengan nama Band Filipina yang sudah ada sejak tahun 1979.

Pembicaraan tentang Topan Hagibis belakangan ini, mengingatkan kembali orang-orang terhadap kehadiran band beranggotakan para pria tersebut.

Mengingat topan kali ini bukanlah topan yang bisa dipandang remeh.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo mengeluarkan imbauan di antaranya adalah agar para WNI di Jepang melakukan persiapan dan jika perlu segera mengungsi.

Mereka diimbau untuk menghubungi 119 untuk pertolongan medis darurat. Serta untuk menghubungi hotline KBRI Tokyo dalam keadaan darurat di nomor 08035068612 dan 08049407419.

Baca juga: Langit Ungu Jelang Topan Hagibis Jadi Tanda Bencana, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com