Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Antivirus dan Anggaran Perangkat Lunak Pemprov DKI...

Kompas.com - 13/10/2019, 07:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 12,9 miliar untuk pengadaan tiga komponen, yakni antivirus, Microsoft Office, dan database Oracle.

Perincian alokasi dana tersebut yakni Rp 384 juta untuk menyewa antivirus, Rp 7,8 miliar untuk membeli lisensi Oracle guna basis data kependudukan dan sekitar Rp 4 miliar untuk membeli Microsoft Office 2016.

Anggaran terkait antivirus dan belanja IT yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut tengah menjadi topik yang hangat diperbincangkan.

Anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI dianggap terlalu besar.

Lantas, bagaimana sejarah antivirus?

Dilansir dari The PC Insider, pada tahun 1971, seorang ilmuwan komputer bernama Bob Thomas menciptakan program eksperimental yang disebut Creeper di BBN Technologies, sebuah perusahaan penelitian dan pengembangan di Amerika Serikat.

Program Creeper bergerak melintasi komputer mainframe PDP-10 Digital Equipment Corporation.

Saat itu, masih menjalankan sistem operasi TENEX, dan menggunakan jaringan ARPANET yang merupakan pendahulu internet.

Sebelum konektivitas internet tersebar luas, virus biasanya disebarkan oleh floppy disk yang terinfeksi.

Perangkat lunak antivirus mulai digunakan, tetapi relatif jarang diperbarui.

Baca juga: Mengenal Jaringan 5G, Cara Kerja dan Bahayanya

Perangkat lunak

Waktu itu, pemeriksa virus pada dasarnya harus memeriksa file yang dapat dieksekusi dan sektor boot dari floppy dan hard disk.

Namun, karena penggunaan internet menjadi umum, virus akhirnya menyebar ke seluruh Internet.

Pada tahun yang sama, ilmuwan komputer lain bernama Ray Tomlinson, yang juga merupakan rekan kerja Bob Thomas, menulis versi baru Creeper, yang mereplikasi dirinya ketika bergerak melintasi jaringan.

Untuk menghapus Creeper dari jaringan, Ray Tomlinson menulis program lain yang disebut Reaper.

Reaper bergerak melintasi jaringan ARPANET, mendeteksi dan menghapus program Creeper yang mereplikasi diri.

Creaper dan Reaper disebut-sebut sebagai virus dan antivirus pertama.

Maju ke tahun 1987, penghapusan pertama dalam virus komputer liar yang disebut Virus Wina dilakukan oleh pakar keamanan Jerman Bernd Fix.

Masih di tahun yang sama, John McAfee mendirikan McAfee Associates yang kemudian merilis produk antivirus pertama mereka yang disebut VirusScan.

John McAfee dianggap sebagai penemu perangkat lunak Antivirus komputer.

Awalnya, pada tahun 1986, Personal Computer (PC) milik John McAfee adalah salah satu komputer yang terinfeksi virus "Brain", yang dirilis oleh dua saudara laki-laki yang tidak disebutkan namanya dari Pakistan.

John tahu bagaimana menghapus virus ini, tetapi kebanyakan orang tidak.

Jadi, dia mulai bepergian ke seluruh negeri dan memperbaiki masalah komputer.

Setelah beberapa waktu, ia memutuskan untuk mengotomatiskan proses deteksi dan penghapusan virus dengan membuat perangkat lunak.

Perangkat lunak ini adalah McAfee VirusScan, program antivirus pertama di dunia.

Baca juga: Pendiri McAfee Bikin Situs Curhat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com