JAKARTA, KOMPAS.com – Di Indonesia, dengan ketersediaan air yang mencukupi, penggunaan tisu toilet untuk membasuh setelah setelah buang air besar atau buang air kecil mungkin belum lumrah.
Tak seperti di banyak negara, yang hanya mengandalkan tisu untuk bebersih.
Meski demikian, terkadang di toilet umum seperti di gedung perkantoran, hotel, atau tempat-tempat umum lainnya yang menyediakan toilet dalam bentuk toilet duduk, bukan jongkok, ada yang hanya menyediakan tisu toilet, tanpa selang air untuk membasuh setelah buang air.
Ada anggapan bahwa penggunaan tisu lebih higienis karena tangan tak menyentuh langsung bekas kotoran yang tersisa.
Penggunaan tisu juga diklaim sebagai upaya penghematan penggunaan air bersih.
Tahukah Anda, penggunaan tisu toilet juga mengandung risiko?
Dikutip dari Mirror, menggunakan tisu untuk membersihkan anus tidak efektif untuk membuatnya benar-benar bersih dari sisa kotoran yang menempel.
Baca juga: Jangan Jongkok di Toilet Duduk, Ini Alasannya dari Sisi Kesehatan
Mengelapkan tisu justru bisa membuat sisa kotoran melebar ke sekitar anus.
Sebaliknya, penggunaan tisu setelah BAB secara berkepanjangan memiliki risiko kesehatan.
Penulis buku “The Big Necessity: The Unmentionable World of Human Waste and Why It Matters” Rose George, menyebutkan, dibutuhkan waktu hingga 12 minggu untuk memulihkannya seperti keadaan semula.
“Tisu toilet hanya memindahkan kotoran, bukan membersihkannya. Kamu tidak mungkin mandi menggunakan handuk kering. Mengapa bisa kamu berpikir tisu kering toilet membersihkanmu?” ujar Rose George.
George bahkan menyebut jutaan orang berjalan dengan kondisi anusnya yang masih kotor, hanya saja mereka tidak menyadarinya dan menganggap semuanya dalam kondisi bersih.
Lalu apa opsi yang lebih baik untuk menggantikan tisu ini?
Pilihan pertama adalah penggunaan bidet atau air yang muncul dari arah dalam toilet dengan tekanan kekuatan tertentu sehingga bisa membersihkan area anus seusai buang air besar atau kecil.
Hanya saja, tidak semua toilet duduk dilengkapi dengan bidet.
Opsi lain yang masih mungkin dilakukan adalah menggunakan tisu basah.
Bidet dan tisu basah menjadi 2 pilihan yang bisa dilakukan untuk membersihkan sisa kotoran setelah BAB.
Keduanya lebih baik daripada menggunakan tisu kering yang berpotensi hanya memindahkan kotoran dan melukai anus yang memiliki kulit sensitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.