Ia menekankan, hukuman sudah selayaknya dijalankan dengan jelas dan konsisten, tak terpengaruh emosi.
Baca juga: Disdik Manado Sesalkan Kasus Siswa SMP Dihukum Lari hingga Tewas
“Misalnya karena emosi anak jadi disuruh berlari 5 kali, tapi suatu ketika dia tidak marah hanya dibilangin ‘Lain kali jangan begitu’“ jelas Seto.
Kak Seto juga menilai, hukuman lari bisa saja diberikan, tetapi sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu.
Hal yang harus dipertimbangkan, di antaranya, kondisi siswa. Jika siswa capek, maka seharusnya hukuman tak diteruskan.
Meski demikian, ia menilai, banyak hukuman dalam bentuk lain yang bisa diterapkan terhadap siswa yang melanggar aturan.
Misalnya, membersihkan kelas, tetap dengan mempertimbangkan waktu dan sesuai kemampuan siswa.
Hukuman juga bisa diberikan dengan cara yang bersifat memancing kreativitas siswa, seperti membuat lukisan atau poster yang menganjurkan teman-temannya untuk tak melanggar aturan yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.