Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Anggota DPR Perempuan Meningkat, Diimbangi dengan Kualitas?

Kompas.com - 03/10/2019, 16:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah usai dilakukan di Kompleks Parlemen. Senayan, Jakarta pada Senin (1/10/2019).

Total terdapat 575 anggota DPR yang dilantik.

Menurut Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, dari 575 anggota DPR tersebut, 458 orang laki-laki dan 117 orang perempuan.

Data tersebut, menurut Lucius, dibuat sebelum ada Pergantian Antar Waktu (PAW) beberapa anggota baru dari Partai Gerindra seperti kehadiran Mulan Jameela yang nampaknya menambah jumlah anggota DPR Perempuan.

Artinya, secara prosentase jumlah anggota DPR laki-laki sebanyak 80 persen dan perempuan sebanyak 21 persen.

Hal tersebut meningkat sebesar 22 persen dari Pemilu 2014 lalu, pada saat itu anggota DPR perempuan hanya 97 orang.

Baca juga: Golkar Ingin Kader Muda dan Perempuan Berperan dalam Alat Kelengkapan Dewan

"Dengan catatan prosentase tersebut, nampak bahwa upaya kelompok perempuan meraih keterwakilan perempuan minimal 30 persen belum juga berhasil," kata Lucius saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/10/2019).

Menurut dia, sejauh ini keberhasilan perjuangan keterwakilan perempuan baru sebatas pemenuhan kuota pada proses pencalonan saja.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan perjuangan itu belum berhasil menjamin hasil dengan kehadiran 30 persen perempuan pada lembaga parlemen kita.

"Perjuangan keterwakilan perempuan tentu sesuatu yang harus didukung. Dukungan publik atas perjuangan itu tentu saja akan membantu perjuangan kaum perempuan untuk bisa bersaing politisi laki-laki," terang dia.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh kaum perempuan adalah dengan membuktikan sumbangsih signifikan mereka dalam semua proses politik yang berlangsung di parlemen.

"Sepanjang era reformasi dan setelah perjuangan kuota 30 persen perempuan diadopsi dalam UU Pemilu, sudah cukup banyak legislator perempuan yang dikenal publik," papar dia.

"Hanya saja sejauh waktu yang berproses kehadiran politisi perempuan di parlemen belum memperlihatkan warna politik yang berbeda. Politisi perempuan parlemen masih cenderung terjebak pada pola permainan politik yang dikendalikan laki-laki," lanjut dia.

Kualitas Politisi Perempuan

Menurut Lucius, sejauh ini politisi perempuan yang sudah berkiprah belum berhasil menunjukkan perubahan warna politik karena kehadiran mereka.

Di samping itu, politisi perempuan di parlemen, belum juga terlihat menjadi saluran aspirasi kelompok perempuan pada umumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com